Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Setahun, 1.000 Hektar Lahan Pertanian di Bekasi Jadi Perumahan

Kompas.com - 03/10/2016, 20:43 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Dalam setahun, lahan seluas 1.000 hektar di Kabupaten Bekasi beralih fungsi.

Awalnya, lahan tersebut berupa pertanian, namun kini sudah menjadi perumahan dari skala kecil hingga besar.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Bekasi, Abdul Karim mengatakan, tahun 2015, luas lahan pertanian di wilayah setempat mencapai 52.000 hektar.

Namun, kini sudah berkurang menjadi 51.000 hektar.

"Setiap tahun pasti ada lahan pertanian yang dikuasai pengembang untuk dijadikan perumahan," kata Karim kepada wartawan pada Senin (3/10/2016).

Karim mengatakan, sebetulnya pemerintah daerah setempat sudah membagi wilayah permukiman, ruang hijau, dan kawasan industri.

Salah satunya, dengan adanya penetapan kawasan jalur hijau yang diperuntukkan bagi area persawahan dan kawasan jalur kuning untuk pemukiman.

Hanya saja, kata dia, banyak pengembang yang membeli tanah di kawasan hijau.

Mereka memproyeksikan, beberapa tahun ke depan akan ada perubahan pemetaan kawasan sehingga lahan hijau yang sudah ditetapkan tersebut berubah fungsi menjadi area permukiman komersil.

Karim menyampaikan, jalur hijau yang sudah menjadi permukiman berada di Kecamatan Pebayuran, Kecamatan Cibarusah, dan Kecamatan Sukatani.

Seharusnya, kata dia, pembangunan permukiman tersebut masuk ke kawasan kuning di Kecamatan Tambun Selatan, Cikarang Timur, Cibitung, dan Cikarang Barat.

"Sekarang pengembang sudah merambat ke sejumlah kecamatan untuk dijadikan perumahan, atau dengan kata lain untuk dijadikan jalur kuning," ujar Karim.

Meski begitu, kata Karim, pemkab tidak bisa melarang pengembang untuk membeli tanah warga.

Pemkab juga tidak bisa melarang masyarakat yang ingin menjual tanahnya kepada pengembang.

Sebab, kata dia, belum ada payung hukum untuk yang mengatur pembagian jalur hijau dan jalur kuning.

"Rancangan peraturan daerah (raperda) yang telah masuk program pemda pada 2012 belum juga ditetapkan," tambah Kepala Bidang Pelaksana pada DPPK Kabupaten Bekasi Rohim Sutisna.

Rohim Sutisna menambahkan, wilayahnya juga masih kekurangan 80 penyuluh pertanian.

Akibatnya, tidak semua desa didampingi penyuluh sehingga banyak area persawahan yang gagal panen.

"Idealnya satu desa terdapat satu pos penyuluhan pertanian. Ini yang menjadi fokus kami untuk membentuknya," ujar Rohim.

(Fitriyandi Al Fajri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com