Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah atau Sulitkah Akses ke Berbagai Fasilitas Umum di Rusun Rawa Bebek?

Kompas.com - 10/10/2016, 17:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rusun Rawa Bebek menjadi tempat relokasi sejumlah warga yang terkena dampak penertiban atau penggusuran, seperti yang terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Sejumlah warga Bukit Duri yang terdampak proyek normalisasi sungai Ciliwung itu kini menempati rusun yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur tersebut.

Pindah ke tempat baru, warga Bukit Duri berarti harus menghadapi kondisi yang berubah pula, misalnya terkait akses ke fasilitas-fasilitas umum seperti moda transportasi, sekolah, pasar, atau rumah sakit.

Chaeroh (41), warga asal Bukit Duri yang kini menempati Blok Gelatik Rusun Rawa Bebek misalnya menghadapi beragam kendala setelah pindah ke rusun. Ia merasa kesulitan ke pasar karena jaraknya yang lumayan dari rusun.

"Ke Pasar Ujung Menteng sini enggak ada angkutannya. Naik busway (baca: transjakarta) mana bisa. Mau pakai angkutan mana ada di depan rusun," kata Chaeroh kepada Kompas.com di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Senin (10/10/2016).

Untuk ke pasar ia akhirnya mesti menumpang ojek. Itu pun mesti mencari sesama warga rusun yang mau serabutan sebagai tukang ojek. Tarifnya sekali jalan biasanya Rp 10.000. Jadi untuk pergi-pulang (PP) ke pasar ia harus mengeluarkan ongkos Rp 20.000.

Ia juga mengatakan letak sekolah anaknya jauh dari rusun. Chaeroh punya anak,  yang kecil kelas 1 SD dan yang besar kelas XII SMK. Anaknya yang masih SD telah dipindahkan ke SDN 05 Pulogebang. Dari rusun ke sekolah, anaknya mesti naik ojek. Ongkos ojek untuk pergi pulang sebesar Rp 20.000.

Sementara anaknya yang SMK tak bisa dipindahkan ke sekolah di Cakung karena sudah akan ujian. Putranya itu terpaksa harus sewa kos di dekat sekolah di Bukit Duri.  Untuk Chaeroh mesti merogok koceknya lebih dalam.

Bus sekolah belum tersedia di rusun Rawa Bebek yang baru. Bus sekolah hanya disediakan di rusun Rawa Bebek lama, yang khusus bagi para lajang.

Sejauh ini, Chaeroh juga belum tahu di mana rumah sakit terdekat yang bisa diakses. Tidak ada informasi dari pihak rusun tentang hal itu.

Ia mengatakan, moda transportasi dari rusun ke pusat kota ada dua alternatif. Bisa dengan bus transjakarta atau kereta api. Di Rusun Rawa Bebek, setiap satu jam ada feeder bus transjakarta yang beroperasi mulai pukul 05.00-22.00 WIB.

Sementara stasiun kereta commuter line terdekat adalah Stasiun Cakung dan Klender.

Dari rusun, warga transit di halte Wali Kota Jakarta Timur atau Penggilingan untuk kemudian bisa ke berbagai tempat di Jakarta. Warga rusun naik transjakarta secara gratis. Hanya saja warga belum punya kartu khusus sehingga jika menumpang transjakarta dari luar menuju rusun, mereka masih harus membayar tarif Rp 3.500.

"Belum tahu kapan dibagikan kartunya. Jadi cuma dari sini ke luar saja yang gratis. Dari luar ke sini masih bayar," kata Chaeroh.

Salim (70), warga Bukit Duri yang tinggal blok rusun yang sama dengan Chaeroh mengatakan, dengan adanya layanan transjakarta ke rusun, masalah transportasi ke tengah kota jadi cukup mudah.

"Sebenarnya transportasi gampang. Dari sini enggak pernah pakai ongkos, ada transjakarta gratis," kata Salim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com