Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Agus Bandingkan Dirinya dengan Jenderal AH Nasution

Kompas.com - 17/10/2016, 23:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Jenderal Abdul Haris Nasution, menjadi tamu istimewa dalam acara deklarasi dukungan komunitas Tapanuli Bagian Selatan untuk bakal calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono. Dalam sambutannya, Agus banyak menuturkan sosok AH Nasution yang mirip dengan dirinya.

"Saya banyak belajar dari idola saya, AH Nasution. Beliau bukan hanya tokoh dan pejuang bagi TNI AD, tetapi juga bagi Indonesia dan juga dikenal negara-negara di dunia. Di usia yang muda saya sering dikatakan belum siap, masih terlalu muda, tapi Jenderal AH Nasution di usia 30 tahun jadi Kepala Staf Angkatan Darat," kata Agus di Cafe Mandailing di Jalan Lebak Bulus I, Jakarta Selatan, Senin malam (17/10/2016).

Agus lanjut menuturkan bahwa di usia 35, AH Nasution juga menerbitkan buku Pokok-pokok Gerilya, yang terbit pada tahun 1953. Agus bercerita pada saat dirinya menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Fort Leavenworth, Amerika Serikat, buku yang populer dengan judul Fundamentals of Guerrilla Warfare itu masih digunakan sebagai referensi di seluruh dunia.

"Artinya usia muda belum tentu tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan orang mengatakan energi masih full dan penuh dengan kreatifitas. Insya Allah saya bisa mengkuti. Kemudian nama depannya sama-sama AH lagi," ujar Agus.

Adapun putri Jenderal AH Nasution, Hendrianti Sahara Nasution yang hadir dalam deklarasi tersebut mengatakan ia mengenal baik Agus dari Ani Yudhoyono. Yanti sekeluarga merasa satu perjuangan dengan Agus.

"Saya berharap Mas Agus insya Allah dalam usia muda bisa berjuang untuk negara ini," kata Yanti. (Baca: Didukung Komunitas Tapanuli Bagian Selatan, Agus Menari Tortor dan Disahuti "Horas")

Yanti berharap Agus dan Sylvi bisa meneruskan perjuangan ibunya, Johanna Nasution, yang sebelum meninggalkan Organisasi istri prajurit TNI AD Persit Kartika Chandra Kirana, banyak melakukan kegiatan filantropi bagi masyarakat Jakarta.

"Kami berhubungan dengan semua gubernur Jakarta, saya meneruskan cita-cita ibu, insya Allah sebelum menjadi gubernur, (Agus) tetap berkunjung," ujar Yanti.

Kompas TV Agus Yudhoyono Silaturahim ke Para Kiai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com