Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan, Kontrak Politik, dan Peci dari PPP Djan Faridz untuk Ahok-Djarot

Kompas.com - 18/10/2016, 08:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz resmi menyatakan dukungan mereka kepada pasangan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Meskipun pendaftaran pasangan calon dari partai politik kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI sudah ditutup. Namun, Djan sebagai pimpinan partai tersebut merasa perlu mendukung pasangan Ahok-Djarot.

"Wajib hukumnya saya mendukung beliau (Ahok-Djarot). Beliau ini pro umat Islam, sayang kalau beliau enggak jadi (gubernur), saya senang dengan karier beliau, kinerja beliau betul-betul saya pelajari, saya saksikan sudah dilaksanakan semua program-program yang pro umat Islam," kata Djan dalam deklarasi dukungan kepada Ahok-Djarot, di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016).

Djan melihat kinerja Ahok-Djarot selama memimpin DKI Jakarta sudah banyak berkontribusi untuk umat Muslim. Misalnya program renovasi masjid dan mushala, program memberangkatkan umrah kepada marbut masjid, dan lain-lain.

Adapun keputusan ini diambil berdasarkan rapat pleno DPP PPP tanggal 4 Oktober 2016. Keputusan ini juga sesuai Silaturahim Nasional PPP pada 6 Oktober 2016. (Baca: Menkumham Kaji Aspek Legalitas PPP Kubu Djan Faridz)

Kontrak politik

Setelah menyatakan dukungan, PPP kubu Djan Faridz menyodorkan nota kesepahaman atau kontrak politik yang harus disepakati antar partai dengan Ahok-Djarot. Djan bersama Sekjen PPP versi Muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah sebagai pihak pertama. Sedangkan Ahok-Djarot sebagai pihak kedua.

Jika terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok-Djarot diminta untuk melaksanakan beberapa hal yang berdampak umat Islam dan masyarakat Jakarta.

Contohnya seperti membangun masjid raya di setiap wilayah kota di Provinsi DKI Jakarta; meningkatkan anggaran untuk kesejahteraan imam, muadzin, ustadz, ustadzah, serta marbut masjid dan musholla di wilayah DKI Jakarta; mendukung kegiatan-kegiatan perayaan hari besar umat Islam.

Termasuk merayakan malam takbiran dan menutup seluruh tempat hiburan malam sepanjang bulan suci Ramadhan di wilayah DKI Jakarta. Kemudian membangun tempat terpadu bagi panti asuhan, rumah jompo, rumah singgah bagi anak-anak terlantar; memberi kesejahteraan untuk warga atau nelayan yang terkena dampak relokasi, sehubungan dengan reklamasi; menyediakan fasilitas bagi pedagang kaki lima; dan lain-lain.

"Pak Djan dan Dimyati ingin membantu saya membangun Jakarta. Pas saya lihat ini (kontrak politik), oh ini sih sudah saya kerjain semuanya. Mau apalagi," kata Ahok.

Pada kesempatan itu, Ahok berjanji mulai menyalurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) ke seluruh madrasah di Ibu Kota. Sebab, lanjut dia, banyak siswa madrasah yang putus sekolah. Selain itu, Ahok juga berjanji, Pemprov DKI Jakarta akan membiayai santri-santri di Ibu Kota.

"Kami akan biayai santri di Jakarta yang mau sekolah pesantren di luar Jakarta. Ini akan ada kesinambungan baik," kata Ahok. (Baca: Ahok-Djarot Tandatangani Kontrak Politik dengan PPP Kubu Djan Faridz)

Diberi peci

Setelah menandatangani kontrak politik, Djan memberi cinderamata kepada Ahok-Djarot. Cinderamata itu berupa peci berwarna hitam. Secara bergantian, Djan memakaikan peci itu kepada Ahok-Djarot. Tepuk tangan meriah bersahutan dari relawan ketika Ahok-Djarot menggunakan peci itu.

Djan tak menjelaskan detail maksudnya memberikan peci kepada bakal calon petahana tersebut.

"Ini saya berikan sebagai rasa terimakasih kepada pasangan Ahok-Djarot yang telah kami dukung dan mau menandatangani kontrak politik," kata Djan.

Peci itu terus digunakan Ahok-Djarot hingga mereka meninggalkan kantor DPP PPP. Adapun sikap kubu Djan yang mendukung pasangan Ahok-Djarot ini berbeda dengan PPP pimpinan Romahurmuziy atau Romy yang mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni bersama Partai Demokrat, PKS, dan PKB. (Baca: Loyalitas Lulung kepada Djan Faridz yang Luntur karena Ahok)

PPP yang mengantongi surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM saat ini adalah kubu Romy. SK dikeluarkan oleh Menkumham setelah digelar Muktamar Islah di Asrama Haji April 2016, yang menghasilkan Romy sebagai ketua umum dan Arsul Sani sebagai Sekjen.

Sedangkan kubu Djan tetap berpegang pada keputusan Mahkamah Agung yang memenangkan gugatan mereka. Di sisi lain, pasangan Ahok-Djarot telah didaftarkan oleh empat partai politik kepada KPU DKI Jakarta. Yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Kompas TV PPP Kubu Djan Faridz Dukung Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com