Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loyalitas Lulung kepada Djan Faridz yang Luntur karena Ahok

Kompas.com - 18/10/2016, 07:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Persatuan Pembangunan Abraham "Lulung" Lunggana sudah menyatakan dukungan pribadinya kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Menurut Lulung, dia melihat ada kesamaan yang dimiliki Agus-Sylviana dengan dirinya. Sejumlah kesamaan tersebut, kata Lulung, karena pasangan tersebut berasal dari keluarga militer.

Selain itu, figur Sylviana yang juga merupakan orang Betawi membuat Lulung semakin yakin untuk mendukungnya.

"Ya secara pribadi kita dukung (Agus-Sylviana), ya jelas garis besarnya. Saya anak tentara, dan saya anak Betawi. Jelas itu," ujar Lulung di Jakarta Utara, Selasa (11/10/2016).

Senin (17/10/2016) kemarin, Lulung juga diundang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ke Puri Cikeas. Selain Lulung, sejumlah politisi PPP lain seperti Riano Ahmad, Belly Bilalussalam, Danny Kusuma, dan Anas Maruf juga diundang.

Hal yang membuat undangan tersebut istimewa adalah karena Lulung merupakan kader PPP kubu Djan Faridz. PPP yang sudah berkoalisi untuk mengusung pasangan Agus-Sylviana adalah PPP kubu Romahurmuziy. (Baca: Nasib Lulung yang Kini Berseberangan dengan Kubunya)

Sikap Lulung yang berseberangan dengan Djan Faridz bisa dibilang di luar kebiasaan. Sebab, Lulung dikenal sebagai loyalis Djan Faridz sejak ada konflik kepengurusan di internal partainya. Lulung selalu membela Djan dan menilai PPP di bawah Djan adalah PPP yang sah.

Apa yang melunturkan loyalitas itu?

Meskipun dukungan Lulung terhadap Agus-Sylviana hanya dukungan pribadi, tetapi tetap saja berseberangan dengan partainya. Basuki Tjahaja Purnama-lah yang menjadi penyebab Lulung berseberangan dengan Djan Faridz.

Djan Faridz memutuskan untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017. Djan sendiri tidak mau memusingkan perbedaan dukungan antara PPP kubunya dan kubu Romahurmuziy.

"Hak kami untuk mendukung siapa pun. Itu ada di tangan DPP PPP Muktamar Jakarta," ujar Djan. (Baca: Dukung Ahok-Djarot, PPP Kubu Djan Faridz Akan Panggil Lulung)

Sementara Lulung, tidak mau mengikuti keputusan Djan Faridz untuk mendukung Basuki atau Ahok. Lulung sendiri sudah sejak lama berselisih pendapat dengan Ahok. Lulung mengatakan konstituennya akan kecewa jika dirinya mendukung Ahok-Djarot. PPP kubu Romahurmuziy sudah menawarkan kepada Lulung untuk bergabung.

Namun, Lulung mengaku masih menunggu sikap PPP kubu Djan Faridz setelah dirinya tidak ikut mendukung Ahok-Djarot.

"Saya tinggal nunggu kebijakan partai saya. Tentunya teman-teman tahu prosesnya panjang sekali, persoalan saya dengan Basuki Tjahaja Purnama, masa saya mau mengecewakan masyarakat yang dipimpin saya hari ini," ujar Lulung.

Kompas TV Haji Lulung: Ahok Pasti Kalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com