Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Sambil Jalan Bersama "Dosen" dari Pangkalan Ojek di Setiabudi

Kompas.com - 20/10/2016, 06:32 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Gue gak ngiler tahta, harta, dan wanita. Tapi gue ngiler kalo tidur miring," demikian bunyi kutipan nyeleneh yang dipasang di sebuah pangkalan ojek di Jalan Karbela Timur, Kelurahan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2016).

Kutipan tersebut ditulis di sebuah papan tulis hitam menggunakan kapur. Di atas kutipan itu ditulis "Kubilan (kuliah sambil jalan)".

Setiap harinya, kutipan yang ditulis di papan tulis itu diganti oleh seorang "dosen". Dia adalah Rio Dwi Warso (48), pengojek pangkalan yang menulis kumpulan kutipan yang kini viral di media sosial.

Rio kerap disebut "dosen" oleh orang-orang di sekelilingnya karena menulis kutipan di papan "kuliah sambil jalan". "Kalo udah kenal manggilnya 'dosen', dosen kubilan. Anak-anak kos suka minta izin. 'Pak dosen, izin ya foto, mau masukin Instagram'," ujar Rio saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu malam.

Kutipan berjudul kubilan memiliki makna tersendiri bagi Rio. Dia memberi judul "kuliah sambil jalan" karena orang-orang yang membaca kutipannya itu memang sambil berjalan melewati pangkalan ojek tempat dia menunggu penumpang.

"Karena kan di jalanan. Posisi 'kampus' di jalanan, mahasiswanya juga jalan, yang baca kan jalan," kata dia.

Rio mulai menulis kutipan di kubilan sejak 2010. Mulanya, sebelum minimarket di samping pangkalan ojek dibangun, di lahan tersebut berdiri rumah warga. Saat itu, orangtua penghuni rumah tersebut meninggal dan banyak orang yang memberi karangan bunga.

"Ternyata ada tripleknya (di karangan bunga). Saya inisiatif, saya tulisin aja. Ini tiap hari harus ganti nih," ucap bapak dua anak itu.

Di triplek tersebut, Rio menulis kutipan menggunakan arang. Namun, rekannya meminta agar Rio menggantinya menggunakan kapur. Dia pun mengecat triplek itu dan mulai menulis menggunakan kapur.

Hobi menulis

Sejak masa sekolah, Rio memang memiliki hobi menulis. Dia selalu menulis puisi dalam sebuah buku. Kini, hobi menulis itu terus dia salurkan melalui kutipannya di kubilan.

Rio menulis apapun yang dia lihat dan dia rasakan. Sesekali inspirasinya juga muncul dari internet.

"Gimana caranya bikin lucu. Kayak peribahasa saya pelesetin. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, mantan udah ke penghulu, kita masih sendirian," ucap Rio menyebutkan quote yang pernah dibuatnya.

Bagi Rio, meskipun nyeleneh, kutipan yang dibuatnya tetap harus mengandung makna. Itulah alasan mengapa dia memasukkan kata "kuliah" dalam judul kutipannya.

Rio mencontohkan, orang yang sabar pasti akan bahagia di dalam kuburannya setelah meninggal. Dia mendeskripsikan makna tersebut ke dalam sebuah quote yang tetap lucu.

"'Orang sabar itu kuburannya lebar, ber-AC, ada wifi-nya, kamar mandi di dalam'. Kata-katanya mengandung arti tapi yang lucu," ujar Rio sambil tertawa.

Berbeda dengan hari-hari lainnya, setiap hari Jumat, kutipan yang ditulis Rio berkaitan dengan agama. Edisi khusus tersebut dia beri nama "Buletin Jumat".

Kemudian, ketika pulang kampung ke Madiun, Jawa Timur, Rio akan memberikan pesan kepada "mahasiswanya" di papan tulis yang kini sudah lima kali diganti itu.

"Kalo pulang kampung, saya tulis, 'maaf dosen lagi cuti. I will be back again'," kata pria yang sudah mengojek sejak 2005 itu.

Rio beberapa kali memotret kutipan yang dia tulis sendiri dan mengunggahnya ke Facebook. Berbagai kutipan buatan Rio dapat dilihat di akun pribadinya yang diberi nama "Dosen Kubilan Kubilan".

Nursita Sari Pangkalan "Ojek Plus" tempat Rio Dwi Warso (48) menulis quotes "kuliah sambil jalan" atau kubilan yang viral di media sosial. Pangkalan ojek ini berada di Jalan Karbela Timur, Kelurahan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Rio merasa senang jika orang-orang yang membaca kutipannya tertawa dan bahagia.

"Pokoknya dasarnya kata-katanya gimana supaya lucu, bakal liburan gitu kan. Kan saya seneng kalo lihat orang ketawa baca ini. Kepuasan hati pokoknya," sebut Rio.

Pangkalan ojek tempatnya menunggu penumpang bersama lima rekannya yang lain diberi nama "Pangkalan Ojek+Plus". Alasannya, mereka bukan menawarkan jasa menjadi pengojek, tetapi juga membantu warga yang ingin mencari rumah kos di sekitar sana.

"Kita enggak selalu ngojek. Kadang disuruh nyariin lapak dagang, nyariin kosan. Di sini 60 persen udah kos-kosan semua," ucap Rio.

Selain jasa tersebut, "Pangkalan Ojek+Plus" kini juga diwarnai kuliah sambil jalan dari Rio yang membuat pangkalan ojek tersebut semakin plus.

Kompas TV Pengemudi Ojek Online Merangkap Begal Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com