Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Saksi Mata Penyerangan terhadap 3 Polisi di Tangerang

Kompas.com - 20/10/2016, 13:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Junaedi (23), warga yang biasa mengantar es batu ke Kawasan Pendidikan Cikokol di Kota Tangerang, dikejutkan dengan perselisihan antara seorang pemuda dan beberapa polisi, Kamis (20/10/2016) pagi.

Perselisihan bermula ketika pemuda yang belakangan diketahui berinisial SA (21) menempelkan sesuatu ke dinding pos polisi depan Kawasan Pendidikan Cikokol.

"Masih muda banget orangnya, putih lagi. Dia naik motor terus nempelin apa begitu, saya enggak kelihatan, terus disamperin polisi," kata Junaedi yang ditemui Kompas.com di sekitar lokasi kejadian, Kamis siang.

"Kayaknya polisi nanya-nanya, terus minta dilihatin surat-surat kendaraan. Tahu-tahu, itu orang langsung nyerang polisi, ditusuk," sambung dia.

(Baca juga: Polisi Sebut Penyerang Kapolsek Tangerang Diduga Terlibat Jaringan ISIS)

Benda yang ditempel SA di dinding pos polisi itu adalah stiker berbentuk lingkaran dengan gambar mirip lambang ISIS.

Tidak lama setelah itu, Junaedi yang sedang mengendarai mobil bak terbuka berisi es batu itu dilarang melintas oleh polisi.

Sekilas, dia sempat melihat pemuda yang tadi masih berseteru dengan polisi. Perselisihan semakin menjadi karena SA tidak mau mengalah dan ditenangkan oleh polisi.

Hal tersebut berlangsung hingga Junaedi mendengar suara seperti bunyi petasan sebanyak tiga kali.

"Saya kira bunyi petasan, ternyata bunyi tembakan. Langsung saya gemetaran, enggak berani dekat-dekat lagi. Namun, saya lihat si pelaku itu sudah kena tembak di kaki masih bisa jalan ke pohon-pohon dekat pos, terus kena tembak sekali lagi, baru roboh di dekat pohon," tutur Junaedi.

Ia mengaku tidak tahu bahwa pemuda yang dia lihat itu diduga terlibat dengan jaringan kelompok radikal ISIS.

Dia pun baru tahu kalau ada bom pipa yang diduga aktif turut dibawa oleh SA ke sana menggunakan tas ransel.

Saksi mata lainnya, Marisa (24), sempat mendengar seseorang yang berteriak lantang di dekat lokasi.

Namun, dia tidak tahu pasti siapa yang berteriak. "Ada orang yang bilang, 'Ada bom,' begitu. Seram sekali ya," ujar Marisa.

Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema sebelumnya juga membenarkan adanya dua bom pipa yang diduga masih aktif.

Namun, bom tersebut belum sempat meledak. Polisi telah mengamankan sejumlah barang yang dibawa oleh SA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com