Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Menyerang Polisi, Pelaku Menempel Stiker Mirip Lambang ISIS

Kompas.com - 20/10/2016, 11:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema menjelaskan bagaimana awal mula penusukan terhadap Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi dan dua personel polisi lainnya di depan sekolah Yupentek, Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (20/10/2016) pagi.

Pelaku berinisial SA (21) sekitar pukul 07.00 WIB, menempel sebuah stiker di pos polisi depan sekolah Yupentek.

"Yang bersangkutan menempel stiker yang diduga mirip ISIS. Polisi lalu mengimbau supaya stiker dilepas, tetapi pelaku malah membabi-buta menyerang polisi dengan senjata tajam berupa golok," kata Irman kepada pewarta, di lokasi.

Anggota polisi yang diserang pertama-tama adalah Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Bripka Sukardi.

Tak lama kemudian, Effendi yang berada tidak jauh dari lokasi berusaha menahan SA, namun Effendi malah ikut diserang.

"Sesuai prosedur, karena pelaku menyerang terlebih dahulu, kami lakukan penembakan di kaki. Tapi, pelaku masih juga menyerang, lalu Kapolsek menembak lagi perut pelaku. Kondisinya sekarang kritis dan sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati," tutur Irman. (Baca: Ada Stiker Mirip Lambang ISIS di Lokasi Penusukan Kapolsek di Tangerang)

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Stiker diduga lambang ISIS yang terdapat di pos polisi depan Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (20/10/2016). Beberapa polisi termasuk Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi diserang oleh orang tak dikenal di sekitar lokasi pada pagi ini.

Bambang, Sukardi, dan Effendi turut mengalami luka tusuk. Effendi mengalami luka tusuk di bagian dada. Sedangkan Bambang mengalami luka di dada kiri dan punggung kiri, dan Sukardi terluka di punggung kanan serta lengan kanan.

"Anggota polisi yang terluka sudah dibawa ke Rumah Sakit Siloam, Karawaci, langsung dibawa tadi," ujar Irman.

Masih belum jelas apa motif penyerangan oleh SA. Dari informasi sementara yang dihimpun, Irman menyebutkan, ada dugaan SA terlibat dengan jaringan kelompok radikal ISIS.

"Sekarang dari Gegana Polda Metro juga sedang identifikasi benda diduga bom, jenis bom lontong, yang diperkirakan masih aktif," ucap Irman. (Baca: Ini Identitas Penusuk Kapolsek Tangerang dan Kronologi Peristiwanya)

Kompas TV Terduga Teroris Ditangkap, Penyelundupan 13.000 HP Digagalkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com