JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, hanya bisa tersenyum kaku ketika warga Pasar Rebo mengajak dia berpose dengan salam dua jari.
Ketika orang-orang mengangkat dua jari mereka, Djarot tidak ikut mengangkat jarinya.
Kejadian ini berlangsung ketika dia berdialog dengan warga di RW 08 Pasar Rebo usai shalat Jumat.
Usai dialog, Ketua RW 08 Sugeng Karno mengajak warga untuk salam dua jari.
Selain mengajak warga melakukan salam dua jari, Sugeng mengucapkan terima kasih kepada Djarot.
Ia memanggil Djarot dengan sebutan Pak Wagub. "Terima kasih, Pak Wagub," ujar Sugeng.
Mendengar sapaan ini, Djarot meluruskannya. "Loh, Pak Djarot, Pak," jawab Djarot.
"Oh iya, cuma terkadang Djarot dan wagub itu tidak bisa dipisahkan, Pak he-he-he," ujar Sugeng.
(Baca juga: Mumpung Ada Djarot, Warga Curhat Sering Kebanjiran)
Hari ini, Djarot mulai cuti sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017.
Djarot pun hanya bisa geleng-geleng kepala menanggapi pernyataan Sugeng.
Terkait ajakan berpose ala salam dua jari, Djarot punya alasan menolak ajakan tersebut.
Kata Djarot, hal ini karena dia tidak bermaksud melakukan kampanye hari ini. Selain itu, dia bukan hadir dalam kapasitasnya sebagai wakil gubernur karena sudah cuti.
Itulah sebabnya Djarot menolak dipanggil Pak Wagub hari ini.
"Ini bukan bagian dari kampanye. Saya bilang ke RW ini atas nama Djarot," ujar dia.
(Baca juga: Djarot: Shalat Jumat Enggak Boleh Buat Kampanye Loh Ya...)
Sebenarnya, KPU DKI baru menggelar deklarasi kampanye damai sebagai tanda pembukaan kampanye, besok.
Namun, para cagub dan cawagub DKI sudah diperbolehkan untuk berkampanye mulai hari ini.
Meski demikian, Djarot tetap saja takut jika melanggar aturan. Itu sebabnya dia tidak ingin berkampanye dulu hari ini.