Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebabkan Anggota "Pasukan Oranye" Diskors, Ini Tanggapan Tim Agus-Sylvi

Kompas.com - 24/11/2016, 14:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Juru bicara tim pemenangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Rico Rustombi, masih mencari tahu siapa anggota tim sukses yang disebut mengajak foto puluhan pekerja harian lepas Dinas Kebersihan DKI Jakarta atau "pasukan oranye".

Meski begitu, Rico memiliki pandangan lain soal pasukan oranye yang berfoto dengan spanduk bergambar Agus-Sylvi tersebut.

"Pasukan oranye memegang spanduk dan berfoto bersama, ini mungkin inisiatif mereka untuk merasakan pesta demokrasi. Tetapi, saya yakini itu bukan karena niat serius mendukung pasangan ini. Saya kira banyak foto beredar di media sosial, petugas berfoto dengan paslon lain. Tetapi, fakta bahwa Rumah Lembang dibersihkan oleh pasukan oranye, ini konkret, pekerjaan mereka untuk masyarakat, bukan untuk Rumah Lembang," kata Rico kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2016).

(Baca: Tim Sukses Agus Datangi Pasukan Oranye dan Ajak Foto dengan Spanduk)

Rico mengungkapkan, semua orang sudah paham apa yang dimaksud dengan Rumah Lembang. Adapun penyebutan Rumah Lembang merupakan rumah relawan pasangan calon petahana gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, yang berlokasi di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

"Jadi, kalau pasukan oranye berfoto dengan spanduk salah satu paslon, bagaimana dengan paslon lain?" tutur Rico.

Ketika ditanyai dalam kesempatan yang sama, Agus mengaku belum tahu ada pekerja pasukan oranye yang berfoto dengan spanduk bergambar dirinya.

Adapun akibat foto dengan spanduk Agus-Sylvi, 63 anggota pasukan oranye diskors oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Mereka diskors karena ketahuan tidak netral, berfoto dengan spanduk salah satu paslon sambil mengenakan atribut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

(Baca: Ikut Kampanyekan Agus-Sylviana, Puluhan Pasukan Oranye Diskors )

Adapun 63 pekerja pasukan oranye yang kena skors terdiri atas 38 orang pasukan oranye dari Kecamatan Kemayoran dan 25 orang pasukan oranye dari Kecamatan Johar Baru. Mereka diskors sampai masa kontraknya selesai.

Selama menjalani masa skors, pasukan oranye itu tidak akan dapat gaji.

Kompas TV AHY Terjun ke Laut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com