Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Agus soal Aksi "Kita Indonesia" di Kawasan "Car Free Day"

Kompas.com - 04/12/2016, 16:58 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Kompas TV Parade Kebudayaan "Kita Indonesia" di Bundaran HI

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, ikut berkomentar mengenai aksi "Kita Indonesia" yang digelar di kawasan car free day Bundaran HI pada Minggu (4/12/2016) pagi.

Dalam aksi tersebut ditemukan banyak peserta yang menggunakan atribut partai politik ataupun membawa bendera salah satu partai politik.

Agus menilai, masyarakat Jakarta harus menaati peraturan yang berlaku bahwa di kawasan tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik. Seharusnya pihak penyelenggara tidak melanggarnya.

"Harusnya kita melakukan dalam koridor yang sesuai dengan aturan yang berlaku di Jakarta. Kita harus konsisten ketika ada aturan tidak boleh menggunakan car free day untuk kegiatan politik, seharusnya itu kita harus hormati bersama," ujar Agus di kawasan Poncol, Cilandak, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ahok: Mungkin Pak Sandiaga Tak Mengerti di CFD Enggak Boleh Kegiatan Politik

Agus tak menampik bahwa demokrasi di Ibu Kota ini ruangnya begitu luas. Namun, ia meminta agar ruang yang terbuka luas itu tidak melanggar norma-norma hukum yang berlaku.

"Bagi saya, ruang demokrasi di Jakarta ini memang harus terbuka secara meluas, tetapi tetap bertanggung jawab, tetap berdasarkan koridor hukum, karena kita panglimanya adalah hukum, bukannya politik kekuasaan," ucap dia.

Baca juga: Sandiaga Pertanyakan Konsistensi Pemprov DKI dalam Melarang Kegiatan Politik di Area CFD

Agus menampik bahwa aksi tersebut merupakan tandingan dari kegiatan doa bersama yang diselenggarakan pada 2 Desember 2016 lalu di Monas. Menurut dia, sangat berbahaya jika aksi tersebut disebut tandingan.

Namun, menurut Agus, jika hal tersebut disalahartikan oleh segelintir orang malah makin memperkeruh suasana.

"Janganlah sesama bangsa kita ini diadu-adu dengan kata-kata bertanding kan seperti diadu-adu. Nanti takutnya disalahartikan sehingga kita tidak mencari titik temu dan menyelesaikan permasalahan," kata Agus.

"Sesungguhnya permasalahannya jelas, ada aksi ada reaksi, ada sebab ada akibat. Jangan diperuncing sehingga berakibat semakin membuat konflik dan sekat-sekat di antara kita," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com