Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dua Kader Golkar yang Berkelahi Setelah Aksi "Kita Indonesia"

Kompas.com - 07/12/2016, 09:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kader Partai Golkar yang sempat terlibat perkelahian, yakni Fayakhun Andriadi dan Fahd A Rofiq, akhirnya berdamai.

Perdamaian dua kader yang masing-masing menjabat sebagai Ketua DPD DKI Jakarta dan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) itu berlangsung di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).

Fayakhun dan Fahd berdamai setelah sempat terlibat pertikaian. Masalah ini berawal dari pemukulan terhadap Fayakhun di Hotel Grand Hyatt, Minggu (4/12/2016).

Pemukulan terhadap Fayakhun terjadi tak lama setelah berakhirnya aksi "Kita Indonesia" yang berlangsung di kawasan Bundaran HI.

Ketika itu, Fayakhun sedang beristirahat di Fountain Cafe yang ada di hotel tersebut.

Tiba-tiba, Fahd menghampirinya dan menegur sambil mendorong serta memukulnya dengan tangan kosong.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham yang ikut hadir saat acara perdamaian itu menceritakan bahwa sebelum aksi, para kader Golkar dituntut bisa menyukseskan aksi "Kita Indonesia" dalam waktu yang relatif singkat.

Kondisi inilah yang disebutnya membuat para kader bekerja lembur sehingga kurang istirahat dan lelah.

"Ini akumulasi dari kecapekan dengan kebahagiaan," ucap Idrus.

(Baca juga: Novanto Sebut 2 Kader Golkar yang Terlibat Perkelahian Sudah Saling Memaafkan)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai memaklumi perkelahian yang terjadi antara Fayakhun dan Fahd.

Menurut Yorrys, semua kader saat itu dalam kondisi lelah. Selain tuntutan untuk bisa menyukseskan aksi "Kita Indonesia", mereka juga harus melakukan kontrol terhadap area aksi yang disebut Yorrys mencapai 6,5 kilometer.

"Saya memahami secara psikologis karena acara itu kan waktunya relatif singkat. Kita semua kerja dengan ada satu tantangan kita hadapi," ujar Yorrys.

Ia juga mengatakan bahwa ketika itu para kader Golkar sedang dalam kondisi khawatir. Sebab, banyak atribut Golkar dalam aksi Kita Indonesia.

Padahal, berdasarkan aturan yang berlaku, dilarang ada atribut partai saat hari bebas kendaraan bermotor atau car free day.

"Kita ada kekhawatiran. Sementara atribut-atribut partai itu tidak boleh ada. Kita kan juga pusing, tetapi kita mesti pahami dong," kata Yorrys.

(Baca juga: Yorrys Sebut Perkelahian Antarkader Golkar karena Kelelahan)

Dalam pernyataannya saat berdamai dengan Fahd, Fayakhun mengatakan bahwa ia dan Fahd sudah berbicara satu sama lain.

Keduanya sepakat bahwa pemukulan yang terjadi di Hotel Grand Hyatt itu tak diperpanjang.

"Dan pada hari ini kami bersama-sama menyatakan kepada publik melalui media bahwa kami satu, Golkar," kata Fayakhun.

Pada kesempatan itu, Fahd menyatakan permintaan maafnya kepada Fayakhun dan kader-kader Golkar lainnya. Permintaan maaf ini disampaikannya atas nama pribadi maupun sebagai Ketua AMPG.

"Saya memohon maaf dan datang ke Kantor DPD Golkar DKI hari ini," kata Fahd.

Selain berdamai, Fayakhun dan Fahd sepakat untuk mencabut laporannya masing-masing ke kepolisian.

Sebelumnya, Fayakhun melaporkan Fahd dan rekan-rekannya atas tuduhan pemukulan ke Mapolres Metro Jakarta Pusat, sedangkan Fahd melaporkan Fayakhun untuk tuduhan pencemaran nama baik ke Mapolda Metro Jaya.

(Baca juga: Idrus Marham Pastikan Dua Kader Golkar yang Berkelahi Cabut Laporan Polisi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com