JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membuat sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jakarta lebih banyak diisi dengan praktik.
Hal itu diungkapkannya di hadapan para orangtua di Yayasan Pesantren Al-Musyarofah, Senin (12/12/2016).
"SMK dual program, dua hari di sekolah, empat harinya di perusahaan. Ini tidak bisa dikerjakan di kota lain, tapi gubernur Jakarta akan bikin aturan supaya semuanya dapat," kata Anies di Pesantren Al-Musyarofah, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin.
(Baca: Anies Ajak Warga Teladani Sifat Empati Nabi Muhammad)
Anies menjelaskan, selama ini pelajar SMK masih banyak berkutat dalam teori dengan komposisi dua tahun pertama di kelas dan tahun terakhir magang.
Anies mengaku, sebelum dicopot sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia tengah merancang program dual track untuk SMK ini.
"Tidak ada kota yang seperti Jakarta. Jakarta tuh industrinya ada, kemudian pabrik ada, service juga ada. Jadi SMK bisa dibuat tidak segalanya serba teori," ujar Anies.
Dual track ini akan berlaku untuk semua program kejuruan mulai dari teknik hingga pariwisata. Dengan begitu, banyaknya industri manufaktur dan jasa di Jakarta, Anies yakin akan ada cukup tempat untuk menampung para pelajar SMK ini.
(Baca: Anies: Orang Miskin Bisa Bersaing dengan Pendidikan Berkualitas)
"Nanti saya akan ubah SMK-nya menjadi dari mulai tahun pertama dia praktik dan belajar. Jadi termasuk kalau misalnya bakery gitu, dia akan bekerja di bakery tiga hari, dua hari di sekolah," katanya.