JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, akan ada lebih banyak polisi yang bertugas di jalanan dengan adanya sistem e-Tilang.
Hal ini dikarenakan pelayanan online akan memudahkan pekerjaan dan memangkas sumber daya kepolisian.
"Teman di lalu lintas siap-siap switch mental. Itu dari 2.000 teman-teman yang berebutan di Samsat, bisa berkurang di polda. Hanya 400-500 yang ada di jajaran Polda Metro Jaya yang berkantor. Sisanya nanti turun ke jalan atur lalu lintas yang banyak macet itu," kata Tito disambut tepuk tangan saat memberi sambutan di Satpas Polda Metro Jaya, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (16/12/2016).
(Baca juga: Luncurkan E-Tilang, E-Samsat, dan SIM Online, Ini Harapan Kapolri)
Tito sebelumnya mengatakan, latar belakang dari reformasi pelayanan publik berbasis online ini adalah data yang menyebut kepolisian merupakan salah satu dari tiga institusi yang paling tidak dipercaya publik.
Jika ketidakpercayaan publik berlanjut, Tito khawatir intistusi kepolisian tak akan mampu bertahan. Padahal, kata dia, fungsi dan ekspektasi terhadap institusi kepolisian sangat tinggi.
(Baca juga: Polisi Siap Berlakukan E-Tilang)
Kepolisian merupakan organisasi yang besar dengan 430.000 anggota yang tersebar di 33 polda, 500 polres, lebih dari 5.000 polsek, dan 70.000 kamtib ini memiliki kewenangan yang sangat besar.
"Belum lagi dengan anggaran yang cukup besar, yang belum pernah sejarah kepolisian, anggaran sedemikian besar, aset sedimikian besar, tapi ironisnya kepercayaan publik turun," kata Tito.
"Setelah kami pelajari, salah satu permasalahannya karena kinerja yang kurang maksimal, terutama pelayanan publik, proses masyarakat untuk dilayani, dilindungi, itu masih belum maksimal sampai hari ini," ujar Tito.