Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontraktor Penanganan Banjir di Depan Trisakti Minta Tambahan Waktu 50 Hari

Kompas.com - 02/01/2017, 14:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Asiana Technologies, kontraktor penanganan banjir di depan Universitas Trisakti, Jalan S Parman, Jakarta Barat, meminta tambahan waktu 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Proyek usulan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta itu seharusnya selesai pada 15 Desember 2016.

"Tapi dia (kontraktor) ada sejumlah hambatan dan meminta tambahan waktu," kata Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Barat Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, Hendri, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (2/12/2017).

(Baca: Pekerjaan Telat, Kontraktor Pengentasan Banjir di Trisakti Didenda Rp 6 Juta Per Hari)

Sejumlah hambatan yang ditemui seperti longsor di bagian polder di bawah kolong jalan Tol Dalam Kota di depan Universitas Trisakti. Ada juga sejumlah perubahan dalam proyek tersebut, seperti awal memasang dolken menjadi sheetpile (turap).

Hambatan-hambatan itu memakan waktu karena kontraktor harus mengeruk tanah di sekeliling polder. Atas keterlambatan tersebut, kontraktor juga diberikan denda oleh Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta.

Denda tersebut sebesar Rp 6 juta per hari hingga proyek tersebut benar-benar rampung.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (2/12/2017), para pekerja masih merampungkan sejumlah bagian dalam proyek penanganan banjir di depan kampus Trisakti.

Misalnya pengerjaan dinding turap di PHB Kali Grogol yang belum rampung, pengerukan untuk polder di kolong tol.

(Baca: Melihat Pipa Besar untuk Tangani Banjir di Depan Trisakti)

Proyek ini diberi nama proyek pembangunan dan peningkatan sistem polder (kolam) aliran barat Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari proyek ini untuk menangani banjir yang kerap terjadi di depan Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanegara, Jalan S Parman, Jakarta Barat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com