Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesunyian Jelang Imlek di Kelenteng Hian Thian Siang Tee

Kompas.com - 27/01/2017, 14:51 WIB
Yodsa Rienaldo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Imlek atau yang juga dikenal dengan Tahun Baru Cina sudah di depan mata. Berdasarkan penanggalan Cina, maka tidak lama lagi dari tahun monyet api akan berganti menjadi tahun ayam api.

Kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia pada saat imlek salah satunya adalah beribadah di Kelenteng. Kelenteng adalah tempat ibadah bagi penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia.

Karenanya, setiap mendekati Imlek, kegiatan rutin yang biasanya dilakukan pengurus kelenteng adalah bersih-bersih dan pemasangan lampion baru untuk menyambut tahun yang penanggalannya berdasarkan dari perputaran bulan mengelilingi bumi ini.

Tidak terkecuali dengan Kelenteng Hian Thian Siang Tee yang terletak di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat. Dari depan, tampak dua orang petugas kelenteng yang sedang memasang lampion, dan satu orang lainnya sedang membersihkan halaman.

Rabu (25/1/2017) siang itu suasana kelenteng yang usianya sudah mencapai 200 tahun ini sedang sepi. Selain aktivitas tiga orang petugas yang sedang bekerja, tidak tampak aktivitas lainnya. Pengunjung pun hanya terlihat satu dua orang saja.

Sepi

Kombik, salah seorang petugas yang sedang membersihkan halaman, memperkirakan kelenteng akan ramai pada tanggal 27-29 Januari, satu hari sebelum sampai satu hari sesudah Imlek. Biasanya, akan banyak yang datang untuk melakukan sembahyang dan berdoa.

Untuk tahun ini, pengurus kelenteng tidak menyiapkan acara khusus dalam menyambut Imlek.

“Kalau ada kemungkinan di tanggal 29-nya (satu hari setelah imlek). Biasanya begitu kalau ada,” ucap Kombik kepada Kompas.com, Rabu (25/1/2017).

Namun, Kombik tidak menampik belakangan ini ia merasakan bahwa aktivitas di kelenteng lebih sepi dari biasanya. Menurutnya, polemik terkait agama yang terjadi belakangan ada memberikan dampak terhadap aktivitas kelenteng sebagai tempat ibadah masyarakat keturunan Tionghoa.

“Sejak kasus Ahok. Orang China jadi pada was-was,” ungkapnya.

Wishnu, salah seorang pengujung klenteng juga tidak menampik kalau akhir-akhir ini aktivitas di kelenteng yang terletak di dekat Pasar Pamerah ini tidak seperti biasanya.

“Kalau dekat Imlek, biasanya di sini ini (menunjuk satu sudut klenteng) penuh sama sembako dari donatur. Nanti pas Imlek (sembako tersebut) dibagikan ke warga sekitar yang membutuhkan,” ucapnya.

Namun, Wishnu merasa bukan polemik terkait agama yang menjadi penyebabnya, melainkan karena kondisi perekonomian saat ini kurang bagus. Dulu, ketika kondisi perekonomian sedangbagus, banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang tinggalnya sudah tidak lagi di sekitar Palmerah datang jauh-jauh ke kelenteng ini untuk beribadah dan mendoakan leluhurnya.

Wishnu juga sudah bukan lagi warga Palmerah setelah ia pindah ke Bekasi bertahun-tahun lalu. Bahkan meskipun ia keturunan Tionghoa, ia tidak lagi menganut kepercayaan tradisional Tionghoa.

Namun, Ia mengaku masih sering berkunjung ke klenteng untuk bersilaturahmi.

“Di sini terbuka untuk siapa saja. Kalau mau berdoa silakan berdoa dengan kepercayaannya masing-masing,” tambahnya.

Di tahun ayam api ini, Wishnu berharap agar masyarakat bisa menjadi lebih rukun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com