JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Sylviana Murni melontarkan sindiran kepada salah seorang calon yang disebutkan baru menyatakan dirinya "ahlus sunnah wal jama'ah" menjelang Pilkada DKI 2017.
Sylvi tak menyebutkan siapa orang yang dimaksudkannya itu.
"Sudah mau dekat Pilkada, baru bilang dirinya ahlus sunnah wal jama'ah," kata Sylvi saat menghadiri sebuah acara yang digelar kelompok majelis taklim Arrohmah di Jalan Masjid, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2017).
Ahlus sunnah wal jama'ah merupakan sebutan dari Islam Sunni. Istilah ini seringkali dipakai untuk membedakannya dengan aliran lain yang ada dalam Islam. (Baca: Anies: Ada yang Bilang Saya Kejawen, Syiah, Liberal, Wahabi)
Selain hal tersebut, di depan peserta acara, Sylvi juga sempat menyindir adanya isu yang menyebutkan bahwa dirinya pernah dicopot dari jabatannya saat masih aktif sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI.
"31 tahun jadi PNS, saya dibilang pernah distafkan. Masya Allah, mungkin karena enggak ada lagi bahan buat menyerang saya ya," ujar Sylvi.
Ia juga sempat menyinggung mengenai dua kali pemanggilannya oleh Badan Reserse Kriminal Polri beberapa waktu lalu, masing-masing untuk memberikan keterangan dalam kasus dugaan korupsi bantuan hibah untuk Kwarda Pramuka DKI Jakarta tahun 2014 dan 2015; dan kasus dugaan korupsi pembangunan masjid Al Fauz di komplek Kantor Wali Kota Jakpus pada 2010.
Sylvi meyakini dua pemanggilan itu tidak akan mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap dirinya dan cagub pasangannya, Agus Harimurti Yudhoyono.
"Masyarakat sudah cerdas. Mana kasus yang benar-benar kasus, dan mana kasus yang diada-adain," kata Sylvi. (Baca: Ahok: Bu Sylvi Pernah Distafkan Lho...)