Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Jauh "Pasukan Kuning" dari Dinas Bina Marga DKI

Kompas.com - 04/04/2017, 17:37 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, warga mungkin lebih mengenal "pasukan oranye" yang merupakan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan "pasukan biru" dari Dinas Sumber Daya Air.

Tak banyak warga yang mengenal "pasukan kuning," pasukan warna yang berada di bawah Dinas Bina Marga DKI Jakrta.

Sesuai dengan namanya, para petugas ini mengenakan baju kuning terang saat bertugas.

Pada sebelah kiri bagian dada seragam mereka tampak logo Dinas Bina Marga DKI, sedangkan pada sebelah kanan dada mereka terlihat lambang Pemprov DKI.

Sementara itu, di bagian belakang seragam mereka, tertulis nama kota madya masing-masing wilayah mereka bertugas. Tak lupa pula topi kuning terang yang melekat di kepala mereka saat bertugas.

(Baca juga: Pemprov DKI Juga Punya "Pasukan Kuning", Apa Tugas Mereka?)

Koordinator pasukan kuning dari Grup I Kecamatan Senen Rohiyat mengatakan, setiap kecamatan memiliki 12 anggota yang dibagi ke dalam dua grup.

Tugas mereka ialah merapikan atau memperbaiki jalan dan trotar di jalan-jalan protokol maupun jalan perkampungan.

Seperti petugas Pemprov DKI lainnya, pasukan kuning bekerja dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

"Kami lebih ke merapikan jalan, trotoar, aspal jalan, perbaiki trotoar," ujar Rohiyat saat ditemui di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017).

Biasanya, perbaikan yang dilakukan oleh para petugas berasal dari aduan masyarakat melalui aplikasi Qlue. Aduan warga itu diteruskan oleh pihak kecamatan ke Suku Dinas Bina Marga.

Rohiyat menyampaikan, tugas pasukan kuning ini berbeda dengan tugas dari pekerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR).

Bedanya, pasukan kuning hanya memperbaiki jalan atau trotoar dengan panjang tertentu. Rohiyat mengatakan, dalam sehari, setiap petugas memiliki target pengerjaan.

Satu petugas ditargetkan mampu memperbaiki jalan atau trotoar sepanjang 5 meter dalam sehari.

Sementara itu, untuk satu grup ditargetkan melakukan perbaikan sepanjang 30 meter dalam sehari.

Dalam sehari, Rohiyat dan petugas lainnya bisa menghabiskan dua karung semen untuk mengaspal jalan atau menambal trotoar yang berlubang.

Adapun perlatan yang digunakan terbilang cukup lengkap. Para petugas disediakan pacul dan alat perata semen yang sering dibawa menggunakan sebuah mobil pick up tua.

Sering pula digunakan mesin berat seperti plate compactor, tamping rammer, hingga jack hammer atau mesin pembongkar beton untuk perbaikan dengan kerusakan cukup berat.

Rohiyat mengatakan, saat direkrut menjadi pasukan kuning, calon petugas harus memiliki kemampun dasar bertukang.

Mereka akan dites kemampuannya, seperti menyemen hingga memperbaiki jalan. Sering pula, petugas ini diperbantukan untuk menyusuri lorong-lorong ketika musim hujan tiba.

Sama seperti petugas lainnya, pasukan kuning digaji berdasarkan UMR dan mendapatkan fasilitas KJP hingga KJS.

"Kalau di Bina Marga pendidikan masih bisa SD, tetapi memang yang penting di sini kemauan dan kemampuan," ujar Rohiyat.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada sebelumnya mengatakan, pasukan kuning telah dibentuk sejak tiga tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta Ditetapkan Sebagai Tersangka

Pria yang Ancam dan Peras Ria Ricis Rp 300 Juta Ditetapkan Sebagai Tersangka

Megapolitan
Cagub-Cawagub DKI 2024 Diminta Tawarkan Visi Misi, Bukan Mainkan Politik Identitas

Cagub-Cawagub DKI 2024 Diminta Tawarkan Visi Misi, Bukan Mainkan Politik Identitas

Megapolitan
Dipuji Jokowi soal Penanganan 'Stunting', Pemkot Bogor Targetkan 0 Kasus pada 2026

Dipuji Jokowi soal Penanganan "Stunting", Pemkot Bogor Targetkan 0 Kasus pada 2026

Megapolitan
Sering Jatuh Saat Atraksi, Joki Tong Setan: Tak Ada Rasa Takut, Makanan Sehari-hari...

Sering Jatuh Saat Atraksi, Joki Tong Setan: Tak Ada Rasa Takut, Makanan Sehari-hari...

Megapolitan
Disdik DKI Bakal Panggil Siswi SMP yang Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji

Disdik DKI Bakal Panggil Siswi SMP yang Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji

Megapolitan
Ketika Ria Ricis Diperas Ratusan Juta Rupiah, Pelaku Ancam Akan Sebar Foto dan Video Pribadi ke Medsos

Ketika Ria Ricis Diperas Ratusan Juta Rupiah, Pelaku Ancam Akan Sebar Foto dan Video Pribadi ke Medsos

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Peras dan Ancam Ria Ricis

Polisi Tangkap Pria yang Peras dan Ancam Ria Ricis

Megapolitan
Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Lambannya Perbaikan

Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Lambannya Perbaikan

Megapolitan
Polisi Naikkan Status Perkara Kasus Pemerasan Ria Ricis, Bakal Buru Pengirim 'Chat' Ancaman

Polisi Naikkan Status Perkara Kasus Pemerasan Ria Ricis, Bakal Buru Pengirim "Chat" Ancaman

Megapolitan
Targetkan Bogor 'Zero Stunting' pada 2026, Pemkot Siapkan Bantuan Pangan

Targetkan Bogor "Zero Stunting" pada 2026, Pemkot Siapkan Bantuan Pangan

Megapolitan
Bawaslu Depok Terima Aduan Ada ASN yang Hadiri Deklarasi Dukungan untuk Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Terima Aduan Ada ASN yang Hadiri Deklarasi Dukungan untuk Imam Budi Hartono

Megapolitan
Rahasia di Balik Motor RX-King Tong Setan, Kok Bisa Jalan meski Joki Lepas Tangan?

Rahasia di Balik Motor RX-King Tong Setan, Kok Bisa Jalan meski Joki Lepas Tangan?

Megapolitan
Disdik DKI Kecam Siswi SMP yang Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji

Disdik DKI Kecam Siswi SMP yang Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji

Megapolitan
Evakuasi Pemotor yang Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati Sebabkan Kemacetan Jalan hingga 1 Jam

Evakuasi Pemotor yang Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati Sebabkan Kemacetan Jalan hingga 1 Jam

Megapolitan
Polisi Imbau Suporter Timnas Tidak Bawa 'Flare' Saat Laga Indonesia Vs Filipina Malam Ini

Polisi Imbau Suporter Timnas Tidak Bawa "Flare" Saat Laga Indonesia Vs Filipina Malam Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com