Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU DKI Akui Bertemu Sekjen FUI, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 05/04/2017, 08:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang netizen, Ulin Yusron melalui akun Twitter-nya, @ulinyusron, mengunggah foto pertemuan Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dengan Forum Umat Islam (FUI) pada Selasa (28/3/2017) di Kantor KPU DKI Jakarta.

Salah satu yang ada dalam foto tersebut, yaitu Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al-Khaththath. Ulin mempertanyakan pertemuan yang dilakukan pada hari libur nasional tanpa dihadiri Komisioner KPU DKI Jakarta yang lainnya itu.

Dia pun menulis pertemuan tersebut berkaitan dengan tim pemenangan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Saat pertemuan berlangsung, Sumarno tidak didampingi anggota KPUD lainnya. Ngapain coba Ketua KPUD ketemu FUI?" tulis Ulin melalui akun Twitternya, Selasa (4/4/2017), pukul 13.55 WIB.

Saat dikonfirmasi, Sumarno mengakui adanya pertemuan tersebut. Dia mengatakan, FUI mulanya meminta berkunjung ke Kantor KPU DKI Jakarta pada Senin (27/3/2017).

Namun, semua Komisioner KPU DKI Jakarta memiliki banyak kegiatan. Akhirnya pertemuan dilangsungkan keesokan harinya.

Dok. Twitter @ulinyusron Foto pertemuan Ketua KPU DKI Sumarno bersama FUI yang diunggah Ulin Yusron di akun Twitter-nya.

Pada Selasa tersebut, Sumarno menyebut komisioner lainnya mengetahui FUI akan berkunjung. Namun, mereka memiliki kegiatan lain terkait penyelenggaraan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Oleh karena itu, hanya Sumarno yang bisa menemui FUI saat berkunjung ke KPU DKI Jakarta saat itu.

Sumarno mengatakan, KPU DKI Jakarta selalu terbuka untuk menerima masukan dan aspirasi dari semua kelompok masyarakat.

"Pintu KPU terbuka untuk siapa pun, baik lembaga, pokoknya kelompok-kelompok masyarakat, pihak kepolisian, pak kapolda, pangdam, gubernur, ormas, mahasiswa, pelajar, tim paslon. Siapa pun, kami terima sepanjang mereka hanya menyampaikan hal-hal aspirasi mereka," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa malam.

Dalam pertemuan saat itu, Sumarno menyebut FUI hanya menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pemilih pada pelaksanaan putaran kedua Pilkada DKI, misalnya pemilih yang belum terdaftar, penggunaan kartu keluarga (KK) untuk pemilih tambahan, dan lainnya.

Sumarno membantah jika pertemuan tersebut ada kaitannya dengan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta mana pun.

Sumarno menjelaskan, Al-Khaththath bersama berbagai elemen masyarakat juga pernah menghadiri sosialisasi yang dilakukan KPU DKI Jakarta pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kelompok-kelompok masyarakat kan waktu itu banyak juga yang mengajukan proposal untuk permohonan sosialisasi. Akhirnya kemudian diundang oleh KPU," kata Sumarno.

Selain FUI, Sumarno menyebut KPU DKI Jakarta juga pernah menerima audiensi dari berbagai kelompok masyarakat. Demonstran yang berdemo di depan Kantor KPU DKI Jakarta juga akan diterima oleh KPU DKI Jakarta untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Pada putaran pertama sebelum masa pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur, KPU DKI Jakarta juga seringkali menerima kedatangan relawan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama, yakni Teman Ahok.

"Teman Ahok yang waktu mau nyalon independen itu, terus dari kampus, mereka berkunjung ke KPU. Teman Ahok juga, caranya verifikasi (KTP untuk calon independen," kata Sumarno.

Dia menegaskan, saat KPU DKI Jakarta menerima kunjungan/audiensi dari relawan atau elemen masyarakat yang mendukung salah satu pasangan calon, bukan berarti KPU DKI Jakarta mendukung calon yang bersangkutan.

KPU DKI Jakarta tetap netral dan independen dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu.

Terkait pertemuan yang dilakukan pada hari libur nasional, Sumarno menyebut KPU DKI Jakarta tidak memiliki hari libur selama Pilkada berlangsung.

"Kan ada juga pengumuman, Sabtu, Minggu, dan libur nasional bahwa memang KPU mewajibkan semua staf, komisioner, untuk masuk pada hari libur sekali pun selama penyelenggaraan pilkada," ujar Sumarno.

Pantauan Kompas.com, pengumuman berupa surat edaran tersebut memang sudah lama dipasang di dekat lift di Kantor KPU DKI Jakarta.

Edaran tersebut menginformasikan bahwa anggota, pejabat struktural, staf PNS, dan staf non-PNS di lingkungan KPU DKI Jakarta wajib tetap masuk kerja pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Edaran tersebut ditandatangani Sumarno per 3 Januari 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com