Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Widjojanto Sarankan Warga Bantu Pengamanan Penyidik KPK

Kompas.com - 11/04/2017, 20:41 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, menyarankan agar KPK mengambil pelajaran dari penyerangan terhadap penyidiknya, Novel Baswedan.

Bambang meminta agar para penyidik KPK lebih meningkatkan kewaspadaannya sehingga kejadian serupa tak terulang.

"Kewaspadaan menjadi penting. Lo enggak bisa mengandalkan sistem, kalau lo sendiri ceroboh," ujar Bambang kepada Kompas.com di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa.

Bambang menyarankan agar KPK memiliki sistem keamanan yang dapat mengurangi kemungkinan ancaman terhadap para penyidiknya.

"Terutama security dari teman-teman yang lagi melakukan penyidikan kasus-kasus korupsi yang besar," ucap dia.

(Baca juga: Mantan Pimpinan KPK: Penyidik Tidak Boleh Lagi Pakai Motor)

Tak hanya itu, lanjut Bambang, masyarakat bisa membantu pengamanan terhadap para penyidik KPK.

Salah satu caranya adalah melakukan siskamling (sistem keamanan lingkungan) di kawasan tempat tinggal penyidik KPK.

"Justru informasi banyak dari tetangganya Novel. Malam ini ada motor kayak begini, malam ini ada orang yang begini, begitu lho. Nah kalau sistem security social itu dibangun maka kemudian kita bisa bikin pertahanan di wilayah RT/RW," kata Bambang.

Ia tak setuju jika para penyidik KPK dikawal oleh instansi di luar KPK. Sebab, menurut dia, kerahasiaan informasi sulit terjamin jika ada orang lain di dekat para penyidik.

"Kenapa harus dikawal orang lain? Dia bisa membangun sistem pengawalan sendiri. Kalau orang lain yang mengawal jaminan informasi tidak bocor susah," ujarnya.

Bambang menambahkan, sebaiknya KPK memiliki standar operasional prosedur keamanan bagi para penyidik.

"Misalnya begini, semua penyidik yang sedang menangani kasus besar tidak diperbolehkan mengendarai kendaraan sendiri, semua penyidik yang menangani kasus besar rumahnya dijaga CCTV dan dikasih sistem pengamanan. Kan bisa seperti itu," kata dia.

Adapun Novel disiram cairan yang diduga air keras oleh orang tak dikenal di dekat Masjid Jami Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa pagi.

Saat itu, Novel baru saja selesai menunaikan shalat subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya tersebut sekitar pukul 05.10 WIB.

(Baca juga: Serangan ke Novel Dikhawatirkan Timbulkan Ketakutan Terhadap Penyidik KP)

Novel Baswedan merupakan Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa perkara besar yang sedang ditangani KPK, salah satunya adalah kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Beberapa waktu terakhir, Novel terlibat persoalan di internal KPK. Novel yang mewakili Wadah Pegawai KPK itu menolak tegas rencana agar Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) diangkat langsung dari anggota Polri yang belum pernah bertugas di KPK sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com