Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Hanya Sisakan Satu Kluster Marunda untuk Ahok-Djarot

Kompas.com - 19/04/2017, 18:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kalah telak di lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Rabu (19/4/2017).

Lima TPS tersebut adalah TPS yang berada di Kluster A dan Kluster C, yaitu TPS 28, TPS 30, TPS 32, TPS 33, dan TPS 37. Pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga S Uno hanya menyisakan tiga TPS di satu Kluster B, yaitu TPS 34, TPS 35, dan TPS 36.

Pasangan calon petahana hanya unggul di Kluster B yakni dengan perolehan suara sebanyak 928 suara. Sedangkan pasangan Anies-Sandi hanya mengantongi sebanyak 691 suara. Sementara itu Anies-Sandi menang di Kluster A, mendulang sebanyak 860 suara dan Kluster C sebanyak 682 suara.

Pasangan Ahok-Djarot hanya berhasil mendapatkan dukungan pemilih sebanyak 657 di Kluster A dan 366 suara di Kluster C. Salah seorang warga rusun yang mengaku memilih pasangan calon nomor urut tiga, Mariyah (46) mengatakan, ia memilih Anies-Sandi karena faktor keyakinan.

“Saya pilih yang seagama. Walaupun nanti (jagoan saya) kalah, yang penting saya tenang, karena balasannya di akhirat nanti,” kata wanita yang membiarkan rusunnya kosong itu.

Mariyah enggan menghuni rusun yang sudah disediakan Pemprov DKI Jakarta. Alasannya, tempat tinggalnya terlalu jauh dengan tempat ia berjualan di Pluit. Rusunawa Marunda juga sangat jauh dari tempat ia ‘kulakan’ barang dagangan, yaitu di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

“Di sini juga tidak ada pasarnya. Ada tapi, kecil-kecil di tiap-tiap Blok. Semoga nanti kalau Pak Anies jadi (Gubernur) bisa dibikinkan pasar yang luas di Marunda,” kata Mariyah.

Pemilih Anies-Sandi yang lain Napiasih (31) berharap jika Anies-Sandi bisa menjadi Gubernur-Wagub DKI Jakarta mereka mengubah status Rusunawa menjadi Rusunami.

Bagi Napiasih, biaya pemeliharaan untuk penghuni lantai dua di Rusunawa Marunda yang sebesar Rp 151.000 per bulan terlalu berat.

“Belum lagi air. Air itu mahalnya hampir sama kayak ‘sewa’ (biaya pemeliharaan.red) rumah, bisa Rp 100.000 lebih,” imbuh Napiasih yang kini tengah mengandung anak kedua.

Kepada pasangan calon yang mengusun jargon ‘Oke Oce’ itu, Napiasih juga berharap ada lapangan pekerjaan yang diciptakan, khususnya untuk para ibu-ibu rumah tangga yang bisa dikerjakan dari rumah.

Kemenangan pasangan calon nomor urut tiga di Rusunawa Marunda membalikkan posisi Ahok-Djarot, yang pada putaran pertama Februari 2017 lalu unggul di enam TPS yang berada di dua Kluster (A dan B).

Sejak putaran pertama hingga putaran kedua, Ahok-Djarot tetap unggul di Kluster B. Sedangkan Anies-Sandi tetap unggul di Kluster C. Pasangan Ahok-Djarot memenangkan suara di Kluster A pada putaran pertama. Namun, kemenangan tersebut berhasil direbut Anies-Sandi setelah Agus-Silvy tersingkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com