Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Masuk ke Tangerang, Uji Coba Transjakarta Ciledug-Tendean Sempat Dihentikan

Kompas.com - 08/05/2017, 14:04 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, uji coba transjakarta koridor 13 yang melayani rute Ciledug-Kapten Tendean sempat dilakukan pada Sabtu (6/5/2017).

Ada 20 unit bus transjakarta yang dioperasikan dalam uji coba. Namun, uji coba tersebut sempat dihentikan pada Minggu (7/5/2017) karena tidak diizinkan masuk ke Tangerang.

"Dari hari Sabtu, cuma memang kemarin hari Minggu sempat stop karena Wali Kota Tangerang minta jaminan bahwa ada kelanjutan pembangunan elevated sampai ke CBD Ciledug," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/5/2017).

Andri mengaku sudah menginformasikan permintaan tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Baca: Transjakarta Ciledug-Tendean Ditargetkan Beroperasi 22 Juni 2017

Menurut Andri, Ahok tidak mempermasalahkan hal tersebut dan meminta Wali Kota Tangerang mengirimkan surat permohonan terkait hal itu kepada Pemprov DKI Jakarta.

Nantinya, pembangunan elevated itu akan didiskusikan bersama. Pemprov DKI Jakarta berharap permintaan jaminan dari Pemkot Tangerang tidak membuat uji coba terhenti.

"(Hari ini) stop, memang enggak boleh, enggak diizinin. Ya mudah-mudahan besok sudah selesai. Saya telepon suruh bikin surat, dijawab, tapi jangan ganggu uji coba," kata Andri.

Andri mengatakan, uji coba diperlukan untuk mengecek kualitas jalan, kualitas bangunan, hingga animo masyarakat pengguna transjakarta koridor 13 tersebut.

"Itu kan juga salah satu syarat untuk mendapatkan SLF (sertifikan layak fungsi)," ucap Andri.

Baca: Kata Warga soal Jalur Transjakarta Koridor XIII Ciledug-Tendean

Transjakarta koridor 13 itu rencananya ditargetkan akan beroperasi mulai 22 Juni 2017 atau tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta.

Transjakarta koridor 13 memiliki panjang 9,3 km yang akan berintegrasi dengan sejumlah moda transportasi darat lainnya seperti mass rapid transit (MRT). Koridor 13 mulai dibangun pada 2014.

Kompas TV Jalan Layang Ciledug-Tendean Beroperasi Mulai Juni 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com