Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sinkronisasi: Akan Ada Cuti bagi Suami yang Istrinya Melahirkan

Kompas.com - 02/06/2017, 12:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim sinkronisasi Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur terpilih Sandiaga Uno, yaitu Sudirman Said, memaparkan beberapa program di hadapan para pejabat DKI dan pegawai negeri sipil (PNS) DKI lainnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/6/2017).

Salah satu yang disinggung Sudirman adalah program untuk perempuan dan anak. Sudirman mengatakan, Anies-Sandi ingin pemberian cuti hamil bukan hanya untuk pegawai perempuan tetapi juga untuk pegawai laki-laki yang istrinya akan melahirkan.

"Jadi memberikan cuti bagi suaminya juga," kata Sudirman

Pemaparan itu membuat ruang rapat yang semula senyap menjadi riuh. PNS DKI bersorak gembira setelah mendengar rencana itu.

"Apa lagi anak pertama, akan lebih baik suami siaga 24 jam," kata Sudirman. Namun rincian tentang rencana itu belum disampaikan Sudirman.

Sudirman juga memaparkan program yang akan dikerjakan Anies-Sandi pada 100 hari pertama. Salah satunya adalah dengan membentuk forum mantan gubernur dan wakil gubernur DKI.

"Bagaimanapun mereka adalah sesepuh yang punya pengalaman agar kekeliruan masa lalu bisa dihindari dan hal baik bisa dijadikan pembelajaran," kata Sudirman.

Ini pertama kalinya tim sinkronisasi bertemu pejabat DKI Jakarta untuk membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022. Dua pekan sebelumnya, tim sinkronisasi sudah lebih dulu bertemu untuk membahas Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2018.

Sudirman mengatakan pertemuan tersebut memiliki landasam hukum yaitu Pasal 9 Permendagri 54 tahun 2010 dan Pasal 8 Permendagri 32 Tahun 2017. Dalam aturan itu tertulis bahwa visi dan misi kepala daerah terpilih harus masuk dalam RKPD dan RPJMD.

"Maka tak ada jalan lain kecuali tim Pak Anies masuk ke tim Pemda (DKI)," kata Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com