Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua RT soal Hermansyah dan Istrinya

Kompas.com - 11/07/2017, 06:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Hermansyah, ahli telematika yang diserang di Tol Jagorawi KM 6, Jakarta Timur pada Minggu (9/7/2017) dini hari diketahui berdomisili di Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Depok.

Ia tinggal hanya berdua dengan istrinya, Irina. Adapun Irina merupakan warga keturunan Eropa Timur.

Ketua RT di permukiman tempat tinggal Hermansyah, Widodo, mengatakan bahwa selama dua tahun bertetangga, ia belum pernah sekalipun berbicara dengan Irina.

Widodo mengaku tak tahu apakah Irina bisa berbahasa Indonesia atau tidak. "Waktu datang melapor ke rumah saya sih diam saja. Karena ada suaminya yang dampingin kan," kata Widodo saat ditemui, Senin (10/7/2017).

(Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Hermansyah)

Berdasarkan data kependudukan yang dilaporkan ke Widodo, Irina melampirkan paspor Uzbekistan.

Menurut Widodo, Hermansyah dan istrinya cukup jarang terlihat di rumah karena kesibukannya.

Mereka kerap berangkat kerja pada pagi hari dan baru pulang pada malam harinya. Kendati demikian, Widodo menyebut Hermansyah sebagai warga yang patuh administrasi.

Ia rutin melaporkan data kependudukannya dan membayar uang iuran RT. Widodo terakhir kali berinteraksi langsung dengan Hermansyah akhir Juni lalu, tepatnya di penghujung bulan Ramadhan.

Saat itu, Hermansyah datang ke masjid yang ada di permukiman tersebut untuk membayar zakat.

"Terakhir ketemu pas bayar zakat. Dia bilang mau pindah KTP ke RT sini. KTP sebelumnya masih di Pesona (perumahan Pesona Depok di Jalan Margonda)," ujar Widodo.

(Baca juga: Polisi Tegaskan Dugaan Awal Pengeroyokan Hermansyah adalah Insiden di Jalanan)

Saat dimintai keterangan oleh petugas kepolisian, Irina mengatakan bahwa ia dan suaminya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah mereka di Depok saat penyerangan terjadi.

Dengan Bahasa Inggris yang terbatas, Irina mengatakan, saat itu suaminya yang sedang menyetir mobil.

"Kami cuma berkeliling Jakarta, malam hari," kata Irina ketika ditanyai penyidik di RS Hermina Depok, Minggu sore.

Kompas TV Bersenggolan Mobil, Pakar Telematika ITB Dibacok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Megapolitan
Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Megapolitan
Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com