Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Sikap Ahok dengan Nusron Wahid soal Perjalanan Dinas DPR

Kompas.com - 19/07/2017, 15:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid, bercerita tentang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan "kejahatan kecil" anggota DPR. Ketika itu, Basuki atau Ahok merupakan anak buahnya di Badan Legislasi.

Hal ini diceritakan Nusron dalam peluncuran buku "Ahok di Mata Mereka" di Hotel Pullman, Rabu (19/7/2017). Nusron salah seorang tokoh yang ikut menulis dalam buku itu.

"Biasanya ada kejahatan kecil yang sering dilakukan DPR. Salah satu bentuk kejahatan kecil itu adalah menambah hari kalau kunjungan ke daerah," ujar Nusron.

Saat anggota baleg ingin ke Manado, tiba-tiba Nusron ditelepon oleh sekretariat. Sebab, ada satu anggota Partai Golkar yang tidak mau tanda tangan.

Ternyata, anggota yang dimaksud adalah Ahok. Ahok tidak mau menandatangani rencana perjalanan ke daerah karena ada selisih hari.

Perjalanan ditulis dilakukan selama 5 hari padahal hanya 1 hari. Nusron diminta untuk membujuk Ahok supaya mau tanda tangan.

"Saya ngomong ke Ahok, kebetulan ruangannya 1 lantai dan berdekatan dengan saya. 'Hok, lo kenapa enggak mau tanda tangan?' Kata dia 'ya saya tanda tangan 2 hari, kenapa suruh tanda tangan 5 hari?" ujar Nusron menirukan ucapan Ahok.

"Kalo misalnya 1 hari uangnya Rp 4 juta, kalo 5 hari kan sekitar Rp 20 juta. Kalo Rp 20 juta kali 550 orang, dalam 1 tahun ada dua kali perjalanan, dalam sebulan, berapa miliar yang dihabisin? Enggak gue tetap enggak mau," tambah Nusron melanjutkan ucapan Ahok.

Saat itu, Nusron sadar Ahok merupakan orang yang baik. Nusron pun membiarkan Ahok yang tidak ingin tanda tangan. Perjalanan dinas itu pun akhirnya dibatalkan. Itu bukan satu-satunya kisah yang dimiliki Nusron tentang Ahok.

Baca: Video Dialog Ahok dengan Nusron Wahid yang Jadi Viral

Perkenalan pertama Nusron dengan Ahok juga penuh kesan. Nusron mengenal Ahok ketika penyusunan UU Haji dan UU Zakat. Nusron mengaku dia sering bolos dalam rapat pembahasannya karena sedang sibuk sosialisasi sebagai ketua ansor.

"Tapi Ahok ketika ikut pembahasan UU Haji dan UU Zakat, tidak pernah sekalipun absen. Bahkan rapat sampai tengah malam, tinggal 3 orang yang hadir yaitu pimpinan dan dua orang, tiga orang itu salah satunya adalah Ahok," ujar Nusron.

Kompas TV Ucapan dalam bentuk karangan bunga dan kue ulang tahun pun berdatangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com