Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Diciduk Polisi, Topan Lompat dan Tewas di Kali Ancol

Kompas.com - 01/08/2017, 15:05 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Taufan Makadiyansar atau Topan (31), warga Warakas 1, Jakarta Utara yang harus meregang nyawa akibat melompat ke Kali Ancol, Senin (31/7/2017) malam.

Topan melompat ke kali berkedalaman sekitar 2 meter tersebut diduga karena takut diciduk Resmob Polsek Tanjung Priok yang sedang menggelar operasi cipta kondisi di pertigaan Jalan Baru, Papangg, Jakarta Utara.

"Karena panik diduga korban melompat ke dalam kali," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Fahmi.

Lebih lanjut Fahmi mengatakan, sebelum menyeberang dan melompat ke kali, Topan tengah bersama temannya bernama Rendy (20) sedang duduk-duduk di rel kereta.

Fahmi mengakui saat itu pihaknya berusaha mengamankan Rendy yang diduga sering kali meminta uang kepada pengendara yang melintas di jalur tersebut.

Baca:  Anak yang Hanyut di Pejaten Ditemukan Tewas

"Ada polisi yang akan mengamankan Rendy karena sering jadi Pak Ogah di pertigaan situ. Mereka lompat dan saksi Rendy berhasil keluar tapi korban belum," jelas dia.

Pencarian Topan pun dilakukan oleh tim gabungan Basarnas dan Damkar Jakarta Utara hingga pukul 22.30 WIB, tetapi pencarian kemudian dihentikan dan akan dilanjutkan pada Selasa (1/8/2017).

Tim gabungan tersebut kemudian melakukan pencarian kembali sejak pukul 8.30 WIB. Setelah melakukan pencarian dengan radius 400 meter selama tiga jam, mayat Topan pun ditemukan pada pukul 11.30 WIB.

"Tadi ketemu sekitar jam (pukul) 11.30. Kondisinya mengambang sekitar 200 meter dari lokasi dia melompat," kata Komandan Tim Pencarian Basarnas Apriyanto Praptomo, di lokasi kejadian.

Baca: Kapal Kosong Hanyut di Perairan Wakatobi, Ditemukan 3 KTP Warga Jakarta

Apriyanto menambahkan, kondisi jenazah masih baik dan langsung dibawa ke rumah keluarga karena sudah dapat dipastikan itu merupakan Topan.

"Iya keluarga ikut tadi mencari, mereka sepakat langsung membawa ke rumah, nggak pakai visum-visum dulu. Mereka sudah ikhlas intinya dan menganggap ini sebagai kecelakaan tunggal," tuntasnya.

Kompas TV Aliran sungai yang deras akibat tingginya curah hujan kemarin, membuat seorang anak hanyut saat berenang di Sungai Ciliwung. Belum kering air mata sondang, saat harus mengikhlaskan putranya, Marcel yang hanyut, terseret arus Sungai Ciliwung. Remaja berusia 15 tahun ini, diketahui terjatuh ke sungai saat sedang bersama dengan teman-temannya. Lebih dari 24 jam, tim sar melakukan pencarian menggunakan perahu karet dari lokasi terjatuhnya korban di Bidara Cina hingga di kawasan Kampung Pulo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com