Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Merek Lukisan Ayam Jago Digunakan untuk Produk Pakaian?

Kompas.com - 06/09/2017, 19:40 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Lucky Indah Keramik (LIK) telah memberi peringatan kepada perusahaan-perusahaan lain untuk tidak menggunakan logo lukisan ayam jago dan memproduksi alat makan menyerupai produk PT LIK.

Tidak hanya alat makan, saat ini lukisan ayam jago juga digunakan dalam berbagai produk, seperti pakaian, tas, topi, dan aksesori lainnya. 

Kuasa Hukum PT LIK, Paulus S Wijaya mengatakan, PT LIK memiliki perlindungan berdasarkan hak merek lukisan ayam jago untuk barang kelas 21.

Barang kelas 21 meliputi barang-barang berupa piring, mangkok, besi, tatakan cangkir, tea dan dinner set, poci, cangkir, gelas, tutup cangkir, dan vas bunga.

"Saya saat ini hanya mendapat kuasa untuk pemantauan dan penegakan hukum atas hak merek di kelas 21. Saya tidak tahu apakah PT LIK mempunyai perlindungan di kelas-kelas lainnya atau tidak," ujar Paulus, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2017).

(baca: Logo Dijiplak, Pemilik Merek Lukisan Ayam Jago Alami Kerugian )

Dia pun mengaku tidak tahu apakah pemakaian logo lukisan ayam dalam pakaian dan aksesori lainnya tersebut sudah didaftarkan perlindungannga.

"Jadi saat ini hanya untuk yang kelas 21 yang dilarang penggunaannya tanpa izin dalam wilayah RI," ujarnya.

PT LIK merupakan produsen keramik untuk peralatan makan yang juga sebagai pemegang merek lukisan ayam jago berdasarkan sertifikat pendaftaran merek nomor IDM000366635.

Sebelumnya, PT LIK telah membuat pengumuman di harian KOMPAS halaman 28 edisi Senin, 4 September 2017.

Dalam pengumuman tersebut disebutkan dua perusahaan bernama PT Semesta Keramik Raya dan PT Sri Intan Toki Industri telah berjanji tidak lagi memproduksi barang dengan bentuk dan logo yang sama seperti yang diproduksi oleh PT Lucky Indah Keramik.

Dengan adanya pengumuman tersebut diharapkan masyarakat mengerti bahwa logo lukisan ayam jago tersebut hanya menjadi hak milik PT LIK.

(baca: Pemilik Lukisan Ayam Jago Minta Perusahaan yang Plagiat Stop Produksi)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com