Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monas yang Kini Dibuka Lebar oleh Anies-Sandi...

Kompas.com - 27/11/2017, 06:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang dilunasi. Kemarin, kawasan Monumen Nasional (Monas) diramaikan dengan berbagai acara dari pagi hingga malam hari, Minggu (26/11/2017).

Anies dan Sandi membuka lebar gerbang Monas untuk kegiatan-kegiatan yang sebelumnya tidak bisa digelar di sana.

Saat masa kampanye, Anies pernah menyinggung kegiatan keagamaan yang tidak boleh digelar di Monas oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia ingin mengubah aturan itu.

Acara Kirab dan Tausiyah Kebangsaan tadi malam menjadi penanda dibukanya kawasan Monas untuk kegiatan sosial, budaya, pendidikan, dan agama. Pada pagi hari, kawasan Monas dipenuhi dengan berbagai macam pertunjukan kebudayaan.

Baca juga : Anies: Kita Kembalikan Monas sebagai Alun-alun Berkumpulnya Warga

 

Pada malam hari, Monas dipenuhi warga yang ingin mendengarkan tausiyah dari Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya.

"Kita Insya Allah ingin melunasi setiap janji-janji yang pernah kita berikan. Malam hari ini sebuah janji berhasil dilunaskan pada semua. Areal ini akan bisa digunakan untuk kegiatan sosial, kegiatan budaya, pendidikan, termasuk kegiatan keagamaan," ujar Anies dalam sambutannya di acara Tausiyah Keagamaan di Monas, Jakarta Pusat, Minggu.

Baca juga : Di Hadapan Massa Tausiyah, Sandiaga Umumkan Monas Boleh Digunakan Acara Keagamaan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan naik reog di Monas, Minggu (26/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan naik reog di Monas, Minggu (26/11/2017).

Revisi pergub

Untuk mewujudkan janjinya, Anies merevisi peraturan gubernur (pergub) tentang penggunaan Monas. Pada pergub yang baru yaitu Pergub Nomor 186 Tahun 2017, Monas boleh digunakan untuk kegiatan agama, pendidikan, sosial, dan budaya. Dulu, kawasan Monas hanya bisa digunakan untuk kegiatan kenegaraan.

"Semula kegiatannya dibatasi yang berada di sini, kegiatan pendidikan, sosial, budaya, dan agama tidak termasuk yang boleh menggunakan Monas," ujar Anies.

"Kalau yang sekarang, diberikan kepada semuanya," tambah dia.

Baca juga : Resmi Revisi Pergub, Anies Persilakan Masyaratakat Gunakan Monas

Namun untuk bisa menggunakan Monas, sebuah kegiatan harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Anies mengatakan pergub yang baru mengatur adanya sebuah tim untuk mengeluarkan rekomendasi izin kegiatan.

"Jadi ada sebuah tim yang nanti akan me-review semua permintaan penggunaan Monas. Bukan langsung ke Gubernur, tapi nanti ada tim," kata Anies.

Tari masal dalam acara Kirab Kebangsaan di Monas, Minggu (26/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Tari masal dalam acara Kirab Kebangsaan di Monas, Minggu (26/11/2017).

Tim tersebut terdiri dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta, unsur Sekretariat Negara, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan tokoh masyarakat. Unsur-unsur tersebut yang akan meninjau apakah sebuah kegiatan yang melibatkan warga banyak boleh digelar di Monas.

Baca juga : Di Hadapan Massa Tausiyah, Sandiaga Umumkan Monas Boleh Digunakan Acara Keagamaan

Dengan adanya tim ini, Anies ingin menegaskan bahwa izin kegiatan di Monas bukan bergantung pada subjektifitas dirinya.

"Lalu baru merekomendasikan kepada Gubernur. Jadi bukan semata-mata diskresi Gubernur," kata Anies.

Kompas TV Setelah direvisi peraturan gubernur, kawasan Monas Minggu (26/11) dapat digunakan kembali untuk acara keagamaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com