Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Danau Sunter yang Jadi Perhatian Menteri Susi

Kompas.com - 30/11/2017, 10:36 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Danau Sunter di Jakarta Utara menjadi perbincangan warga dunia maya setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi tantangan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk membuat danau di Jakarta Utara tersebut seindah danau di Geneva, Swiss.

Danau Sunter terbagi menjadi dua, Danau Sunter 1 atau barat dan Danau Sunter 2 atau timur. Kedua danau ini memiliki perbedaan.

Danau Sunter barat saat ini sudah selesai dikuatkan dengan sheet pile di sekeliling danau. Berfungsi sebagai penampungan air, danau ini tidak banyak digunakan warga untuk berkegiatan, kecuali memancing dan berlatih dayung bagi atlet dayung dan anggota TNI.

Menariknya, di sebelah utara danau ini, Bina Marga tengah menyelesaikan pengerjaan trotoar yang cukup lebar untuk kenyamanan pejalan kaki. Tidak hanya itu, di trotoar tersebut disediakan jalur untuk pesepeda dan tempat duduk yang nyaman bagi pejalan kaki melepas lelah.

Baca juga: Tantangan Menteri Susi untuk Anies-Sandi Percantik Danau Sunter seperti di Geneva

Kondisi trotoar di jalan danau Sunter Selatan, Kamis (16/11/2017). Kompas.com/Setyo Adi Kondisi trotoar di jalan danau Sunter Selatan, Kamis (16/11/2017).
Beranjak ke Danau Sunter sisi timur. Kondisi danau ini lebih ramai dengan kegiatan warga. Ada yang berlatih fisik dengan berenang dan memancing serta banyak warung untuk menikmati danau sambil sekadar minum air kelapa.

Di sini juga menjadi pusat kegiatan olahraga air, seperti ski air, jetski, dan radio control kapal yang biasanya dilakukan setiap akhir pekan.

Baca juga: Berharap Danau Sunter Dipercantik Jadi Tempat Wisata

Kondisi danau belum dirapikan menggunakan sheet pile. Banyaknya tempat berwisata di danau ini membuat warga memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat. Contohnya di bagian utara danau, ketika sore berubah menjadi tempat parkir kendaraan roda dua.

Warga yang ditemui Kompas.com pada Rabu (29/11/2017) mengungkapkan kegembiraan mereka jika Danau Sunter akan diubah menjadi lebih baik lagi. Namun, mereka berharap kegiatan-kegiatan yang ada di danau sekarang tidak dilarang.

Lurah Sunter Jaya Een Hermawan juga berharap Danau Sunter yang berada di wilayahnya dapat dipercantik, termasuk mempersiapkan segala fasilitasnya.

Baca juga: Angsa kalau Ditaruh di Danau Sunter, Ditangkapin Warga, Enggak?

Kondisi trotoar di Danau Sunter Selatan, Kamis (16/11/2017). Kondisi torotar dibangun bangku yang nyaman untuk pejalan kaki. Kompas.com/Setyo Adi Kondisi trotoar di Danau Sunter Selatan, Kamis (16/11/2017). Kondisi torotar dibangun bangku yang nyaman untuk pejalan kaki.
"Mungkin yang sebelah timur bisa dirapikan dengan sheet pile agar rapi seperti sebelah barat," ucap Een.

Een mengatakan, pihak kelurahan tidak berwenang merencanakan perubahan di danau tersebut. Sebab, kedua danau berada di bawah pengurusan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota. Pihak kelurahan hanya menampung ide dan harapan warga untuk perubahan di danau tersebut dan menyampaikan kepada pihak terkait.

Baca juga: Warga Sambut Gembira jika Danau Sunter Ditata Jadi Lebih Baik

Kompas TV Yang juga tengah jadi sorotan adalah tantangan dari Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com