Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Biasanya yang Jago "Ngemplang" Itu Pengusaha Besar, Teman Saya

Kompas.com - 20/12/2017, 14:16 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan dukungannya kepada para peserta One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship atau OK OCE dalam hal kemudahan mencari modal usaha melalui berbagai instansi keuangan.

Sandi mengatakan, nantinya instansi keuangan yang akan menilai kelayakan sebuah usaha kecil menengah bentukan OK OCE dalam memperoleh pinjaman modal usaha.

Sandi memastikan, UKM binaan OK OCE tak akan lari dari tanggung jawab untuk mencicil pinjaman modal usaha yang telah diberikan.

"Biasanya para UKM itu tidak banyak yang ngemplang (tak membayar cicilan) yang ngemplang itu pengusaha-pengusaha besar, teman saya," ujar Sandi di kawasan Jakarta Utara, Rabu (20/12/2017).

"Teman-teman saya itu yang jago ngemplang, pengusaha-pengusaha besar. Tetapi, kalau kredit macet, pengusaha kecil jarang sekali, rata-rata mereka meminta penundaan pembayaran," sebut Sandi lagi.

Baca juga: Sandiaga: Nanti di OK OCE Bisa Buka Salon, Menicure, Pedicure...

Sandi menambahkan, jika nantinya terjadi kredit macet, instansi keuangan berhak menyelesaikan masalah tersebut sesuai peraturan yang berlaku. Namun, menurut Sandi, hal semacam ini jarang terjadi pada UKM jika tanpa alasan yang benar-benar mendesak.

"Seandainya ada kredit macet itu konsepnya adalah B to B, bisnis to bisnis, dan kita hanya memfasilitasi. Niatnya membayar, tetapi mereka mengalami kesulitan, mungkin ada kebakaran atau anaknya masuk rumah sakit, enggak bisa menyicil itu," ucap Sandi.

Menurut Sandi, memberikan modal usaha kepada para peserta program OK OCE melalui kerja sama dengan instansi keuangan ini sangat efektif untuk mencegah macetnya pembayaran kredit modal usaha tersebut.

Baca juga: Janji Kampanye dan Realisasi Bantuan Modal OK OCE Milik Anies-Sandi

Hal ini jauh berbeda dengan model pemberian modal usaha langsung dari Pemprov DKI seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

"(Kredit macet) karena yang memberikan Pemprov, tetapi kalau yang memberikan perusahan pembiayaan, yang lebih mengerti mereka bisa tahu mana yang layak diberikan, mana yang tidak layak diberikan bantuan pembiayaan," ujar Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com