Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kota Tangerang 2018, Hanya Petahana yang Mendaftar

Kompas.com - 11/01/2018, 06:49 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Hingga batas akhir pendaftaran bakal calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang 2018, Rabu (10/1/2018) tengah malam, hanya satu pasangan yang telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang, Banten.

"Sesuai dengan ketentuan, kami mempunyai batas akhir pada proses pendaftaran ini. Sampai saat ini hanya calon petahana yang mendaftarkan diri yakni Arief R Wismansyah-Sachrudin," kata Ketua KPU Tangerang, Sanusi Pane, lewat keterangan tertulis, Rabu malam.

(Baca juga: Di 19 Daerah, Pilkada Hanya Diikuti Calon Tunggal )

Pasangan petahana ini, sebut Sanusi, diusung oleh semua partai yang memiliki kursi di DPRD Kota Tangerang. Meski hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar, lanjut dia, KPU Kota Tangerang akan tetap menjalankan semua tahapan pilkada laiknya bila ada lebih dari satu pasangan.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2017, tahapan sesudah pendaftaran adalah verifikasi persyaratan. Bila syarat dinyatakan lengkap, KPU akan membuka kesempatan bagi masyarakat memberi masukan terkait pasangan bakal calon ini.

Lawan kotak kosong

Jika semua tahapan tersebut dapat dilewati pasangan bakal calon tanpa ada persoalan, penetapan pasangan calon peserta Pilkada Serentak 2018—termasuk di Kota Tangerang—akan diumumkan pada 12 Februari 2018.

Selain pemeriksaan berkas administrasi pencalonan, ungkap Sanusi, pasangan bakal calon juga akan mengikuti tes kesehatan.

(Baca juga: Per Hari Ini, Kecurangan Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah Bisa Dilaporkan )

"Walaupun calon tunggal dan lawannya yang disebut hanya kotak kosong, tapi kami lakukan proses yang ada," kata Sanusi.

Sementara itu, Arief mengaku tetap tidak menganggap enteng pilkada ini sekalipun melawan kotak kosong. Menurut dia, tak ada jaminan 100 persen kemenangan akan dia genggam pula.

"Ya perasaannya sama saja dengan tahun sebelumnya walaupun memang saat ini melawan kotak kosong dan tetap saja merasakan siap menang, siap kalah. Meski lawannya kotak kosong, kan bisa saja kalah," ujar Arief seperti dikutip dalam keterangan KPU Kota Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com