Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Beri Nama Al Amanah untuk Mushala di Kecamatan Koja

Kompas.com - 27/01/2018, 12:43 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pegawai negeri sipil (PNS) dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kecamatan Koja Jakarta Utara membangun sebuah mushala di pelataran kantor kecamatan Koja.

Progres pembangunan mushala tersebut telah mencapai 80 persen. Camat Koja Yusuf Majid mengatakan, hingga kini mushala tersebut belum diberi nama. Yusuf pun meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang tengah mengunjungi kecamatan memberi nama mushala tersebut.

"Mohon kesediaan Bapak Wakil Gubernur berkenan meninjau mushala tersebut dan kebetulan mushala tersebut belum memiliki nama. Apabila berkenan Bapak Wagub memberikan nama mushala adalah suatu kebanggaan dan satu hal yang sangat istimewa bagi seluruh jajaran di Kecamatan Koja," ujar Yusuf saat menyampaikan sambutan dalam peresmian sekretariat OOK OCE Kecamatan Koja, Sabtu (27/1/2018).

Sandiaga menyambut baik permintaan tersebut. Saat menyampaikan sambutan, Sandiaga memberi nama mushala yang belum selesai dibangun tersebut.

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan di Mushala dengan Sepucuk Surat di Sampingnya

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno saat memberikan sambutan di acara pembukaan kantor sekretariat Ok Oce di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (27/1/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno saat memberikan sambutan di acara pembukaan kantor sekretariat Ok Oce di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (27/1/2018).
"Saya akan memberikan nama mushala ini adalah mushala Al Amanah," ujar Sandiaga.

Ia mengatakan, pemilihan nama tersebut berdasarkan prinsip kerja seorang pengusaha.

"Karena seorang pengusaha itu harus mengusung tinggi kepercayaan. Oleh karena itu saya beri nama Al Amanah," ujarnya.

Sandiaga kemudian memohon doa restu warga Koja agar dalam pemerintahannya bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan amanah dalam mengusung mandat warga Jakarta.

Baca juga: Banjir di Jatipadang, Warga Diungsikan ke Mushala

"Semoga Anies-Sandi juga amanah mengusung mandat daripada rakyat. Kami mohon didoakan istiqamah, 100 hari sudah terlewati, kami syukuri. Namun, masih ada 4 tahun 9 bulan lagi," kata Sandiaga.

"Mari kita sama-sama bekerja bersama mewujudkan Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya," tambahnya.

Kompas TV Selama 3 bulan menjabat, ada beberapa program yang sudah konkret.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com