Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redupnya Kilau Batu Akik di Rawa Bening...

Kompas.com - 12/02/2018, 17:54 WIB
Stanly Ravel,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Rawa Bening yang menjadi sentral penjualan batu akik atau Jakarta Gems Center (JGC) di Jatinegara, Jakarta Timur, tak seramai beberapa tahun lalu.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (12/2/2018), pasar yang dikelola PD Pasar Jaya ini mulai sepi.

Hal ini diakui beberapa pedagang. Minat masyarakat terhadap batu akik merosot sejak pertengahan 2017.

"Dibilang sepi sih tidak juga, karena ada saja konsumen langganan yang datang, tetapi memang nggak ramai seperti dua atau tiga tahun lalu," ucap Zusfran dari toko Indonesian Gems kepada Kompas.com di lokasi.

Baca juga : Batu Akik Lambang Persahabatan untuk Sandiaga...

Dia menyampaikan, surutnya peminat batut akik di pasar ini mulai terasa sejak Agustus 2017. Bila biasanya dalam sehari bisa ratusan pelanggan, kini hanya 10 sampai 15 orang.

"Rata-rata datang bukan untuk cari batu, tetapi merawat batu dan cari atribut saja, seperti ring cincinnya," kata Zusfran.

Sepinya pelanggan juga dirasakan oleh Tera, pemilik Azmal Gems di lantai dua Pasar Rawa Bening.

Menurut dia, sepinya pelanggan sudah menjadi hal lumrah karena demam batut akik sifatnya musiman.

"Yang hobi sih pasti loyal, tapi kalau yang ikut-ikutan itu ya musiman. Memang enggak tentu sih kapan ramainya kapan sepinya," kata Tera.

Ia menyampaikan, omzet penjualan batu akik merosot sejak awal 2017. Dari yang biasanya dalam sebulan pendapatan bisa samapai Rp 1 miliar, kini hanya Rp 30 sampai Rp 50 jutaan.

"2016 awal itu saat ramai-ramainya bisa dapat Rp 1 milyar, lalu turun-turun lagi sampai Rp Rp 300 jutaan. Kalau sekarang sih paling Rp 30 jutaan, paling tinggi Rp 50 jutaan-lah," ucap Tera.

Tak heran, beberapa kios, baik di lantai satu maupun lantai dua Pasar Rawa Bening mulai tutup. Bahkan, ada pula kios yang dijual oleh pemiliknya.

"Kalau yang nggak kuat sudah tutup dari tahun lalu. Sewaan di sini sekarang sudah turun juga, kemarin kalau tidak salah setahun cuma Rp 25 juta," ucap Tera.

Suasana Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (12/2/2018)KOMPAS.com/ Stanly Ravel Suasana Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (12/2/2018)

Pedagang lain bernama Azmi mengatakan, untuk pendapatan terbesar saat ini hanya dari perawatan batu akik milik konsumennya. Sementara itu, untuk penjualan batu, sepi peminat.

"Biasanya orang yang mau poles batu atau diasah lagi biar mengkilap, kalau buat jualnya sudah turun. Kebanyak pelanggan juga sudah mulai jual batu koleksinya," kata Azmi.

Baca juga : Tak Laku, Batu Akik Diolah Jadi Gigi Palsu

Azmi mengatakan, pada 2016, ia bisa menjual beberapa batut akik favorit dengan harga tinggi. Namun, saat ini batu akiknya sulit laku meskipun dijual dengan harga murah.

"Dulu kalau bacan sama cincinnya saja bisa jual sampai Rp 90 juta satu, sekarang ditawar Rp 50 juta saja sudah bagus," ucap Azmi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com