Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir GrabCar Kirim Kata Sandi "Ayo Kerja" Sebelum Menyekap dan Merampok Penumpangnya

Kompas.com - 27/04/2018, 19:18 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lidi (27), sopir GrabCar yang melakukan penyekapan dan perampokan terhadap penumpangnya, SS (24) memiliki kata Sandi untuk melancarkan aksinya.

Kata Sandi tersebut diucapkan untuk memberitahu rekannya, SA (23) dan AP (23) yang menjadi tanda untuk memulai kejahatan tersebut.

"Berdasarkan keterangan kedua pelaku, LI menghubungi kedua pelaku mengatakan 'ayo kerja'. Itu sandinya," kata Kepala Satauan Reserse Kriminal Khusus AKBP Edy Suranta Sitepu di halaman kantornya, Jumat (27/4/2018).

Saat ingin merampok korban SS pada Senin (23/4/2018), kata "ayo kerja" dikirimkan oleh Lidi melalui aplikasi pesan singkat di ponsel.

Baca juga : Ayah Tiri Pelaku Penyekapan Sempat Minta Tolong Grab Lacak Mobilnya

SA (23) dan AP (23) yang bersembunyi di jok belakang kemudian muncul membantu menyekap korban.

Rulian menambahkan, dari hasil penyelidikan, polisi menduga ketiga pelaku telah melakukan aksi serupa berberapa kali lantaran memiliki sandi khusus untuk beraksi. Namun, pengakuan berbeda datang dari kedua pelaku.

"Kalau dari sandi itu kita pikir udah dilakukan beberapa kali, tapi pengakuan pelaku baru sekali," katanya.

Baca juga : Fakta-fakta Penyekapan Penumpang oleh Sopir GrabCar di Tambora

Pelaku juga diketahui berkumpul di kawasan Kalijodo pada dini hari sebelum mendapati pesanan perjalanan dari korban yang dijemput di kawasan Duri Selatan 6, Komplek Setia Masa 1, Tambora, Jakarta Barat pada pagi harinya.

Saat ini, SA dan AP sedang dalam masa penyelidikan di Mapolres Metro Jakarta Barat, sedangkan Lidi sudah meninggal dunia dalam pengejaran polisi. Lidi menerima tembakan polisi lantaran melawan saat pengejaran dan telah dimakamkan.

Dalam aksinya, mereka mengambil ponsel dan sejumlah perhiasan seperti gelang dan kalung. Ada pula uang korban yang dirampok mencapai Rp 400.000 dari ATM dan Rp 30.000 dari dalam dompet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com