Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Kecewa, Instruksi Penertiban Lahan Tak Dijalankan Bawahannya

Kompas.com - 17/05/2018, 20:26 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno agak mutung ketika memimpin rapat pimpinan (rapim) tentang percepatan penyerapan anggaran pada 9 Mei 2018.

Dalam video rapim yang diunggah di akun Youtube Pemprov DKI, Kamis (17/5/2018) ini, Sekretaris Daerah Saefullah awalnya melaporkan ada lahan seluas 9.820 meter persegi di Bypass Pramuka yang perlu dikosongkan. Di atas lahan itu rencananya akan dibangun Kantor Sudin Penangulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

"Ini tadi saya cek ke Pak Kadis Damkar (Subejo) itu gimana. Ini anggarannya ada di Dinas Cipta Karya. Mereka belum mau lelang kalau itu lahannya belum bersih. Besok saya rapatin," kata Saefullah.

Baca juga: Dialog Warga, Kunci Penertiban Lahan

Sandiaga kemudian langsung angkat suara. Ia mengatakan, di rapat sebelumnya yang belum lama digelar, ia sudah memerintahkan agar lahan itu dikosongkan.

Pada rapat sebelumnya itu, ia ingat ada pihak Wali Kota Jakarta Timur. Saat itu ia memerintahkan agar lahan ditertibkan karena hanya dijadikan tempat penyimpanan barang-barang warga sekitar.

"Jadi kalau Wagub perintah enggak jalan, terus Pak Sekda perintah jalan, Bapak saja yang jadi wagub, Pak," kata Sandiaga disambut gelak tawa peserta rapat.

"Izin Pak, saya belum tahu kalau Bapak perintahkan," balas Saefullah.

"Sudaaah...," jawab Sandiaga.

Saefullah pun menegur peserta rapar agar segera melaksanakan instruksi. Ia berencana memanggil jajarannya untuk segera menindaklanjuti permasalahan itu.

"Tanahnya dibeli dulu zaman Kepala Dinas (Damkar) Pak Paimin. Digugat, (tetapi) sudah inkrah. Sekarang pohon kapuknya di situ, pohon randu, dari tinggi satu meter sampai sekarang pohon randu sudah diameter 40 sentimeter. Ini aset kita enggak diurus gimana?" ujar Saefullah.

"Izin, nanti Jumat pagi saya kumpulkan, saya perintahkan lagi, makasih, Pak. Jadi hal-hal seperti ini temen-temen harus konsentrasi. Kalau sudah perintah di rapat seperti ini masih tanya lagi, tanya lagi," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com