Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengemudi Hiace yang Membawa Wartawan "Buntuti" Sandiaga

Kompas.com - 24/05/2018, 07:11 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap hari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno punya beragam agenda kegiatan. Beberapa kegiatan berlangsung di luar Balai Kota.

Awak media biasanya mengikuti kegiatan Anies-Sandi. Pemprov DKI sejak pemerintahan sebelumnya menyediakan mobil Hiace warna putih untuk para wartawan agar bisa mengikuti semua kegiatan itu.

Salah satu anggota tim pengemui Hiace, Elevon Rahmadan, mengatakan, dibutuhkan keterampilan khusus untuk mengendarai mobil Hiace yang berbadan besar itu, apalagi saat mengikuti rombongan mobil gubernur atau wakilnya.

"Saya kan Satpol PP nih sudah dari tahun 2005. Tapi kalau ditugaskan untuk bawa Hiace buat antar wartawan sih sejak November 2017," ujar Evon, sapaan Elevon, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (23/5/2018).

Evon biasanya mengantar wartawan mengikuti agenda Sandiaga. Ada tiga sopir dalam tim Evon. Tim sopir untuk Anies terdiri dari orang yang berbeda lagi.

Evon mengatakan, Hiace memiliki ukuran badan yang besar dengan tinggi 2,3 meter. Saat masuk ke jalan tol, Hiace harus masuk ke gerbang tol yang tidak memiliki pembatas.

Biasanya, Hiace putih itu akan ikut dalam rangkaian kendaraan Sandiaga.

Si besar mengejar si gesit

Saat beraktivitas di luar Balai Kota, mobil yang dinaiki Sandiaga biasanya diiringi tiga mobil lain, yang berisi para ajudan dan staf. Sandiaga selalu menggunakan voorijder yang dikemudikan petugas Dinas Perhubungan. Hal itu membuat rangkaian kendaraan Sandiaga menjadi gesit sekali dan tidak terjebak macet.

Bagaimana dengan si besar Hiace itu?

"Nah itu, bayangkan ya, Hiace itu kapasitasnya 2.000 cc, biasanya penumpangnya itu 15 wartawan bahkan bisa lebih. Itu kita harus ngimbangin dengan Nissan Xtrail 2.500 cc yang muatannya satu mobil cuma 4-5 orang," kata Evon.

Dengan kondisi seperti itu, Evon sebisa mungkin menjaga agar tetap berada dalam rangkaian. Caranya terdengar mudah yaitu jangan sampai ada kendaraan lain yang memotong rangkaian Hiace dengan mobil-mobil Sandiaga yang lain.

Namun, dalam praktiknya hal ini sulit dilakukan.

"Itu kita harus terlatih main kopling karena mobilnya manual. Harus lihai dengan kopling dan persneling," kata Evon.

Tak jarang para wartawan merasa seperti sedang naik roller coaster ketika berada dalam Hiace. Hiace melaju begitu cepat sampai perut terasa dikocok-kocok. Banyak wartawan yang jadi mual dan pusing ketika naik Hiace saat mengikuti acara gubernur dan wakil gubernur.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com