Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Pertimbangkan Perluasan Ganjil Genap Diteruskan

Kompas.com - 06/07/2018, 17:25 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan, perluasan wilayah pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil dan genap yang kini diujicoba dalam rangka penyelenggaraan Asian Games untuk diteruskan.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono usai rapat evaluasi sistem ganjil genap bersama Pemprov DKI di Balai Kota, Jumat (6/7/2018).

"Tadi juga di rapat Pak Wagub (Sandiaga Uno) menanyakan masalah itu, kemungkinan dilanjutkan atau tidak," kata Bambang.

Bambang mengatakan, kelanjutan tergantung dari hasil evaluasi pelaksanaanya selama Asian Games. Kebijakan itu akan berlaku reguler jika pelayanan angkutan umum meningkat dan membuat orang beralih dari mobil pribadi.

Baca juga: Penjelasan Polri soal Pembatasan Kendaraan Ganjil Genap pada Asian Games 2018

"Kalau nanti sudah memang bagus tentu akan kami evaluasi, tinggal nanti bagaimana respon masyarakat," ujar dia.

Bambang mencotohkan Beijing, yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2008, menerapkan kebijakan ganjil-genap untuk mengatasi kemacetan. Kebijakan itu akhirnya berlanjut setelah Olimpiade selesai.

"Setelah Olimpiade selesai mereka memberlakukan ganjil-genap untuk di luar acara," kata Bambang.

Uji coba perluasan ganjil genap dilaksanakan sejak 2 Juli ini. Kebijakan itu akan diberlakukan definitif pada perheletan Asian Games dari 1 Agustus hingga 2 September 2018.

Dari evaluasi sementara, BPTJ maupun Pemprov DKI mengklaim ada kenaikan jumlah penumpang transportasi umum setelah uji coba kebijakan itu diberlakukan.

Baca juga: Evaluasi Perluasan Ganjil Genap, Penumpang Angkutan Umum Diklaim Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com