Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau, Pasokan Air Palyja Berkurang ke Sejumlah Wilayah di Jakarta

Kompas.com - 08/08/2018, 16:24 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suplai air dari PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengalami penurunan pada Agustus 2018 sebagai dampak musim kemarau.

Corporate Communications and Social Responsibilities Division Head Palyja Lydia Astriningworo mengatakan, terdapat penurunan kualitas air di Kali Krukut, Jakarta Barat, sebagai salah satu sumber air baku Palyja.

"Palyja mulai mengalami penurunan karena musim kemarau. Hal ini akan mengganggu suplai air bersih ke pelanggan," kata Lydia dalam keterangan rilisnya, Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Perbaikan Kebocoran Pipa Palyja Selesai, Pasokan Air Normal Bertahap

Palyja mengindikasi suplai air bersih berkurang akibat adanya kenaikan konsentrasi ammonium di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak yang sudah melebihi batas maksimum.

Beberapa wilayah yang terkena dampak adalah Karang Anyar, Kartini, Mangga Dua Selatan, Gambir, Mangga Dua Selatan, Petojo Utara, Duri Pulo, Jati Padang, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Ragunan, dan Cilandak Timur.

Kemudian wilayah Kebagusan, Tanjung Barat, Pejaten Timur, Pejaten Barat, Kalibata, Gandaria Selatan, Cilandak Barat, Cipete Selatan, Lebak Bulus, Pondok Pinang, Kebayoran Lama Selatan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Cipete Selatan, Gandaria Utara, dan Melawai.

Baca juga: Pasokan Air Palyja di Sejumlah Wilayah Jakarta Terganggu

Selanjutnya adalah wilayah Pela Mampang, Petogogan, Cipete Selatan, Pancoran, Duren Tiga, Cikoko, Kalibata, Pengadengan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Bangka, dan Pejaten Barat.

Oleh karena itu, Palyja melakukan penurunan produksi dari 400-250 liter per detik (LPS) sesuai kapasitas maksimum ammonium yang diolah IPA Cilandak.

Upaya lainnya adalah menambahkan kadar udara pada air atau aerasi untuk mengurangi konsentrasi ammonium.

Baca juga: Perbaikan Pipa Selesai, Distribusi Air Palyja Normal Secara Bertahap

"PALYJA memohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan yang terjadi. Kami akan menginformasikan perkembangannya secara berkala," ujar Lydia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com