Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pengerjaan Relokasi Pipa, Suplai Air Palyja Berangsur Normal

Kompas.com - 19/05/2018, 20:48 WIB
David Oliver Purba,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAM Lyonnaise Jaya ( Palyja) telah selesai melakukan pengerjaan relokasi pipa diameter 400mm di Jalan Pangeran Antasari, Sabtu (19/5/2018).

Adapun pengerjaan pipa tersebut telah mulai dilakukan sejak Jumat (18/5/2018) dan sempat membuat suplai air ke masyarakat terganggu. Adapun Sabtu sore ini pasokan air ke masyarakat secara bertahap akan kembali normal.

"Pengerjaan sudah selesai dari pukul 12.00 tadi dan kembali normal secara bertahap," ujar Corporate Communication and Social Responsibilities Division Head Palyja Lydia Astriningworo melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Lydia meminta agar masyarakat yang berada cukup jauh dari wilayah pasokan air Palyja untuk bersabar karena suplai air akan secara bertahap sampai ke rumah warga.

Baca juga: Musim Kemarau, PAM Minta Palyja Tetap Distribusikan Pasokan Air Bersih

 

Warga juga diminta tidak khawatir ketika mendapati air berwarna keruh. Hal itu terjadi karena Palyja juga melakukan pembersihan terhadap instalasi pipa. Kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama.

"Misalnya ada masyarakat yang mengeluh airnya keruh, itu bisa sangat terjadi karena setelah melakukan pengerjaan kami lakukan pembersihan pipa, tapi tidak akan berlangsung lama," ujar Lydia.

Sebelumnya, efek dari pengerjaan pipa berdampak pada suplai air di sejumlah wilayah, yaitu Gandaria Selatan, Lebak Bulus, Cipete Utara, Pulo, Gandari Utara, Melawai, Pela Mampang, Petogogan, Tegal Parang, Duren Tiga, Pancoran, Pengadegan, Duren Tiga, Rawa Jati, dan sekitarnya.

Adapun daerah dengan suplai air yang sempat terhenti, yaitu Cipete Selatan, Cilandak Barat, dan sekitarnya.

Kompas TV Sebuah video kamera pengawas merekam detik-detik ledakan pipa air bawah tanah di kawasan permukiman di Kota Kiev, Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com