Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI Disebut Pukul Warga karena Tak Nyalakan Lampu Sein Saat Berbelok

Kompas.com - 23/08/2018, 13:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah foto dari seorang pria yang disebut telah menjadi korban pemukulan beredar di dunia maya. Pria yang dalam kondisi terluka dalam foto-foto itu disebut dipukul oleh seorang oknum anggota TNI.

Akun Instagram @undercover.id menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Kompleks TNI Angkatan Darat Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (22/8/2018) kemarin.

Akun itu juga memuat penuturan atau kesaksian korban tentang kejadian tersebut. Korban menceritakan, saat itu ibunya sedang menyetir mobil di Kompleks Bulak Rantai. Saat hendak masuk rumah, ibunya dicaci maki oleh seorang yang disebut sebagai anggota TNI.

Pasalnya, ibu si korban tak menyalakan lampu sein mobilnya ketika akan berbelok.

Oknum TNI yang menggunakan sepeda motor it lalu menyalip dari sisi kiri mobil. Korban yang saat itu berada di dalam rumah keluar dan menghampiri keduanya dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

"Nyokap gue kenapa? Lo apain nyokap gue?" ujar korban sebagai ditulis @undercover.id.

Namun korban justru dipukul oknum anggota TNI tersebut. Pipi kanan, hidung kiri, dan bibir kiri korban pun berdarah.

Paman korban juga menerima pukulan. Tulang hidung paman korban juga mengalami pendarahan.

Korban kemudian melaporkan kasus itu ke Detasemen Militer (Denpom) Jaya II untuk diusut.

Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Kristomei Sianturi, Kamis, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi tentang laporan tersebut. Namun ia akan melakukan pengecekan tentang kasus itu.

"Sampai saat ini saya belum melihat laporannya tapi memang saya sudah mendapat informasi bahwa sudah dilaporkan ke Denpom II," kata Kristomei saat dihubungi Kompas.com.

"Ini sedang saya klarifikasi, apakah Denpom II sudah menerima laporan dan dari anggota mana. Apakah melakukan tindakan seperti ini, memang harus dihukum," kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Kramatjati Kompol Nurdin Arahman mengatakan, pihaknya juga telah mendapat laporan tentang kasus itu. Yang melapor adalah oknum anggota TNI yang menjadi pelaku dalam kasus tersebut.

"Kejadian itu kan masalah lalu lintas, terus cekcok mulut dan ribut. Menurut TNI itu, dia mukul duluan. Kalo yang korban kan melaporkan ke Denpom," kata Nurdin, Kamis.

Menurut Nurdin, anggota TNI itu melapor ke polisi Rabu kemarin setelah kejadian.

Polisi akan segera memanggil kedua pihak untuk menyelidiki kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com