Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amukan Massa terhadap Pengemudi Livina yang Tabrak Pengendara Motor di Mangga Besar...

Kompas.com - 31/08/2018, 06:30 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebuah mobil Nissan Grand Livina hitam bernomor polisi B 1965 UIQ milik pengendara bernama Franky, dirusak massa di jalur bus transjakarta di depan Halte Mangga Besar, Kamis (30/8/2018).

Kejadian berawal saat mobil Franky menyenggol pengendara sepeda motor di Jalan Mangga Besar, Jakarta Barat, Kamis siang.

Saat itu, Franky tengah melintas dari arah Lokasari menuju Mangga Besar. Karena melihat ramainya pengendara motor lainnya yang menyuruh Franky untuk berhenti, dia panik dan memutuskan untuk tancap gas.

Saat melarikan diri, Franky masuk ke jalur bus transjakarta di depan Halte Mangga Besar.

"Dia baru keluar dari lokasi belok kanan. Di Mangga Besar, dia nyenggol sepeda motor terus dia lanjut masuk ke busway arah Harmoni," ujar Kanit Laka Lantas Polres Jakarta Barat Ipda Suyudi kepada Kompas.com.

Baca juga: Tak Berhenti Setelah Menabrak, Grand Livina Diamuk Massa di Jalur Transjakarta

Namun, mobil Franky terjebak. Di depan Franky terdapat bus transjakarta yang berhenti karena mengangkut penumpang dari halte.

Franky berusaha melarikan diri dengan memundurkan mobilnya. Namun, mobil Franky terhalang dua mobil yang berhenti tepat di belakang mobilnya.

Sementara, massa mulai mengerumuni mobil Franky dan memukul-mukul kap dan kaca mobilnya.

Diduga karena panik, Franky menabrakan mobilnya ke pembatas jalan di mana terdapat kerumunan masyarakat.

Ban depan mobil Franky sempat terpental. Mobil tersebut berhenti seketika.

Melihat mobil yang telah berhenti, massa mulai merusak mobil Franky. Franky ditarik keluar dari mobil dan dipukuli.

Petugas kepolisian yang berada di sekitar lokasi langsung mengamankan Franky ke Mapolsek Tamansari.

Baca juga: Alat Isap Sabu Ditemukan di Mobil Grand Livina yang Dirusak Massa di Mangga Besar

Suyudi mengatakan, bagian bumper mobil rusak parah dikarenakan menabrak pembatas jalan. Sedangkan kaca sisi depan dan kanan rusak karena dipukuli warga.

Tidak ada korban jiwa

Tidak ada korban jiwa disebabkan insiden tersebut. Pengendara sepeda motor dan kerumunan warga yang ditabrak Franky tidak menderita luka.

Kanit Laka Lantas Polres Jakarta Barat Ipda Suyudi mengatakan, bekas darah di aspal jalur bus transjakarta berasal dari Franky. Darah tersebut bukan darah warga yang mengerumuni mobil Franky ataupun darah pengendara yang ditabrak Franky.

"Bukan, itu bukan darah orang yang ditabrak. Itu darah pengendaranya. Motor pengendara mengalami sedikit kerusakan. Kalau yang lain tidak masalah," ujar Suyudi.

Konsumsi narkotika

Di dalam mobil Franky, petugas menemukan alat isap dan plastik klip bekas tempat menyimpan sabu-sabu. Polisi kemudian melakukan pemeriksaan urin. Hasilnya, Franky positif menggunakan narkotika.

"Hasilnya cek urine dia positif narkoba. Dia jugangaku sendiri," ujar Kanit Reskrim Polsek Tamansari AKP Rango Siregar.

Namun, petugas tidak menemukan barang bukti berupa narkotika di dalam mobil Franky. Petugas hanya mendapati alat isap dan plastik klip bekas tempat menyimpan narkoba jenis sabu.

Kemungkinan besar sabu yang dikonsumsi Franky mempengaruhi konsentrasinya saat berkendara, sehingga menabrak pengendara lainnya. Hingga kini Franky masih ditahan di Mapolsek Tamansari.

"Kalau namanya pakai obat itu sedikit banyak pasti adalah ya membuat dia tidak dalam keadaan normal," ujar Rango.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com