Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Data Lengkap, Identifikasi Korban Lion Air Bisa Diketahui Setelah 4 Hari

Kompas.com - 30/10/2018, 10:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit (RS) Polri di Jakarta Timur  Kombes Pol Musyafak menyebutkan, proses identifikasi para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 paling cepat diketahui empat hingga lima hari jika data ante mortem sudah lengkap.

"Kalau hanya teridentifikasi pemeriksaan DNA paling cepat, itu pun kalo data ante mortem lengkap termasuk sampel DNA, paling cepat 4 hingga 5 hari," kata Musyafak, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018) malam.

Contoh DNA bisa didapat dari keluarga korban baik anak, ayah, maupun ibu korban.

Baca juga: Polisi Air Kerahkan 100 Personel dan 8 Kapal untuk Bantu Pencarian Lion Air JT-610

Selain DNA, Musyafak menyebut prinsip primer agar dapat cepat mengidentifikasi korvan adalah sidik jari.

"Kalau sudah cocok, itu berarti sudah teridentifikasi. Sidik jari tiap orang itu berbeda-beda," kata dia.

Selanjutnya identifikasi sekunder bagi korban adalah gigi.

"Makanya kami ada onkologi forensik. Kalau itu misalkan ada kecocokan ditambah beberapa tanda sekunder, apakah properti atau tanda medisnya, itu termasuk sudah teridentifikasi," lanjutnya.

Tanda-tanda khusus lainnya agar korban bisa cepat terindetifikasi seperti tato, bekas operasi akan memudahkan proses identifikasi.

Baca juga: KNKT Menduga Sebagian Besar Korban Lion Air Ada di Badan Pesawat

"Sedangkan nanti kalau dalam pemeriksaan ditemukan tanda-tanda khusus misalnya tanda tanda medis seperti tato, itu akan segera. Karena itu merupakan tanda-tanda sekunder yang mana menurut standar interpol juga sudah valid," tutur Musyafak.

Proses identifikasi direncanakan akan mulai dilakukan hari Selasa ini.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi. Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com