Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bekasi Rawan Banjir, BPBD Cuma Punya 3 Perahu Karet

Kompas.com - 19/11/2018, 11:51 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi hanya punya tiga unit perahu karet yang disiapkan untuk menghadapi banjir. Jumlah perahu karet tersebut dinilai kurang. Soalnya Kota Bekasi kerap dilanda banjir saat musim hujan tiba.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mengatakan, dia menyayangkan BPBD Kota Bekasi yang memiliki kewajiban untuk menanggulangi bencana ternyata hanya memiliki tiga unit perahu karet. Menurut dia, ada sejumlah titik di Kota Bekasi yang rawan banjir dan seharusnya menjadi acuan BPBD dalam menyediakan jumlah alat untuk menghadapi banjir.

"BPBD harus segera melakukan pengajuan soal perahu karet, harus ada perencanaan kerja. Perahu karet penting untuk menghadapi bencana banjir. Urusan penanganan banjir sesungguhnya bisa diprediksi, cukup (atau) tidak tiga perahu karet itu," kata Ustuchri, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Dua Perahu Karet Bantu Warga Tanjung Duren yang Kebanjiran

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, meskipun BPBD Kota Bekasi hanya punya tiga unit perahu karet, pihaknya akan mengerahkan perahu karet yang dimiliki instansi lain jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Kan unsur lain ada punya, (Dinas Lingkungan Hidup) LH, Dinas Bina Marga ada, dan sebagainya. Nanti semua akan kami coba gerakkan," kata Tri di Kantor Pemkot Bekasi, Senin.

Ia menambahkan, pihaknya tidak akan mengandalkan BPBD saja ketika terjadi bencana banjir. Instansi lain seperti Polri dan TNI juga akan dilibatkan untuk evakuasi dan lainnya.

"Instansi lain juga ada perahu karet seperti kepolisian dan TNI. Dalam penanganan bencana banjir semua unsur itu terlibat," ujar Tri.

Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) pada BPBD Kota Bekasi Aditya mengakui pihaknya hanya memiliki tiga unit perahu karet. Perahu itu pun sejauh ini belum digunakan karena banjir masih bersifat genangan dan cepat surut.

"Kami yang siap itu ada tiga unit, dua unit tipe river boat, lalu satu unit lagi tipe LCR (landing craft ruber), ada juga dua tenda berukuran besar dan sejumlah tenda keluarga untuk pengungsi," ujar Aditya.

Ada 49 titik rawan banjir di Kota Bekasi. Titik terparah ada di Kecamatan Rawalumbu, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bantargebang, Jatiasih, Medan Satria, dan Bekasi Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com