Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Suasana Festival Peringatan 125 Tahun MH Thamrin

Kompas.com - 16/02/2019, 14:35 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival 125 Tahun MH Thamrin di Lapangan VIJ, Petojo, Jakarta Pusat pada Sabtu (16/2/2019) tampak sepi.

Saat Kompas.com menuju Lapangan VIJ pukul 13.00 WIB, terlihat ada empat booth.

Ada yang berisi makanan khas budaya Betawi, ada yang menjual minuman, dan ada pula yang menjual aksesori Persija.

Tribun penonton tampak tidak semua dipenuhi pengunjung, masih ada tempat duduk yang kosong.

Ada sekitar empat hingga lima orang yang tengah melihat ke pameran foto Sejarah VIJ dan Mohammad Thamrin.

Baca juga: Perjuangan MH Thamrin Lahirkan Sepak Bola di Ibu Kota

Meski demikian, artis panggung atau hiburan panggung terus meramaikan Lapangan VIJ dengan alunan musik gambang kromong dan alat-alat musik Betawi lainnya.

Sebagian besar pengunjung festival ini adalah warga-warga yang bertempat tinggal di Kelurahan Cideng.

Beberapa di antaranya para penggemar klub sepak bola yang terus berdatangan di festival ini.

Salah satu pengunjung asal Kabupaten Bekasi, Feri yang datang bersama istri dan anaknya mengatakan, ia sengaja datang jauh-jauh ke Lapangan VIJ untuk menemani anaknya yang hobi bola.

“Anak saya itu hobi banget. Semua kegiatan yang berhubungan dengan bola harus ia ikuti. Termasuk ke sini, ia yang memaksa-maksa ke sini,” ucap Feri, di lokasi. 

Feri menyayangkan kurangnya promosi sehingga festival ini tidak diramaikan banyak orang.

Ia mengatakan, informasi tentang acara tersebut ia dapatkan dari media sosial Instagram

“Ini termasuk sepi sih, mungkin karena di lapangan terbuka ya jadi panas sehingga beberapa orang memutuskan untuk tidak datang,” ujar Feri.

Sementara Nani, warga Kelurahan Cideng mengaku senang dengan adanya Festival 125 MH Thamrin di kawasan rumahnya di Lapangan VIJ.

Baca juga: Ada Usulan, Stadion BMW Diberi Nama MH Thamrin

“Senang dong jadi ramai, biasanya mah sepi banget. Cuma dipakai buat latihan kalau pertandingan, jarang banget digunakan,” ucap Nani.

Nur, warga Cideng lainnya yang hanya melihat dari depan pagar lapangan menyarankan agar festival ini dapat diadakan di ruangan tertutup.

“Iya harusnya bisa saja sih diadakannya di lapangan tertutup gitu, cuma kan memang lapangan ini ciri khasnya yang dibeli Pak Thamrin dulu untuk bisa main bola,” ucap Nur.

Ia juga mengatakan, desainnya yang kurang dekat ke pintu gerbang masuk membuat barang dagangan booth kurang laku terjual.

“Acaranya mah bagus banget, cuma sayang harusnya booth-nya dekat pintu gerbang masuk, jadi warga banyak yang beli. Saya saja ke ujung malas, orang panas banget,” tutur Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com