Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: PDI-P, Gerindra, Golkar, PKB, dan Nasdem Kuasai Pemilih "Wong Cilik"

Kompas.com - 20/02/2019, 16:34 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menunjukkan, pemilih "wong cilik" menjatuhkan pilihannya pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

LSI Denny JA mengkategorikan pemilih "wong cilik" sebagai mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulannya.

Jumlah mereka sebanyak 50 persen dari total responden sebanyak 1.200 orang. Survei tersebut dilakukan pada 18-25 Januari 2019 di 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Survei LSI: Ini Elektabilitas Parpol di Mata Pemilih Milenial

 

Peneliti LSI Denny JA Rully Akbar menuturkan bahwa PDI-P memperoleh suara sebesar 22,8 persen.

Namun, perolehan suara PDI-P tersebut sudah menurun dari perolehan sebelumnya dari kalangan ini.

"Untuk PDI-P sendiri dari 24,7 (persen di Agustus 2018), sekarang di angka 22,8. Memang sudah lumayan cukup tersedot pemilihnya dengan partai-partai lain, sudah ada pergerakan dari partai-partai lain," tutur Rully saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).

Baca juga: Tiga Teratas Survei LSI: PDI-P, Gerindra, Golkar

Kemudian, Partai Gerindra memperoleh 12,9 persen suara. Mereka dibuntuti oleh Partai Golkar dengan mendapatkan 11,6 persen. Persaingan semakin ketat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saling mendekati, yaitu 11,3 persen.

Kemudian, Partai Nasdem berada di posisi kelima dengan 4,3 persen suara. Partai Demokrat mengekor dengan memperoleh 4 persen suara.

Selanjutnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduduki posisi ketujuh dengan perolehan suara sebesar 3,6 persen.

Baca juga: Tak Peduli Hasil Survei LSI, Kubu Prabowo Hanya Pakai Survei Internal

Rully menuturkan, Perindo masih masuk ke dalam jajaran 10 besar dan menempati posisi kedelapan. Ia mencatat, perolehan suara Perindo di kalangan "wong cilik" juga cukup fluktuatif.

"Partai baru di segmen pemilih wong cilik tetap bisa dikatakan yang memegang adalah Perindo. Dari awal Agustus di 2,3 persen mengalami pasang surut hingga bisa stagnan kembali di 2,6 persen," terangnya.

Selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 1,8 persen, diikuti Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan 1,5 persen, Partai Hanura yang mendapatkan 0,7 persen, dan Partai Garuda dengan 0,3 persen.

Baca juga: Survei: Gen Z Indonesia Bukan Generasi Robot

Empat partai lainnya, yang terdiri dari Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), masing-masing memperoleh nol persen suara.

LSI Denny JA juga mencatat pemilih "wong cilik" yang belum tahu, belum menjawab, dan belum memutuskan, sebesar 22,6 persen.

Adapun survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Survei yang dilakukan pada 18-25 Januari 2019 tersebut memiliki margin of error sebesar 2,8 persen.

Kompas TV Debat kedua pilpres 2019 telah berlangsung, Minggu, 17 Februari 2019. Debat kedua pilpres 2019 tersebut diikuti dua calon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto tanpa didampingi wakil masing-masing.<br /> <br /> Usai debat, muncul hasil survei singkat yang menunjukkan performa kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan perbincangan di media sosial. Kedua kubu optimistis penampilan Jokowi dan Prabowo saat debat bisa mendongkrak elektabilitas suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com