Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Ujaran Kebencian, Faizal Assegaf Dilapokan ke Polisi

Kompas.com - 15/03/2019, 15:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com — Mantan anggota Presidium 212, Faizal Assegaf, dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh pelapor atas nama Fikri Assegaf, Kamis (14/3/2019).

Faizal dilaporkan atas dugaan penyebaran ujaran kebencian melalui media sosial yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Laporan itu tercatat dengan nomor laporan LP/1585/III/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus tanggal 14 Maret 2019.

Baca juga: Politik Uang dan Ujaran Kebencian Dinilai Gangguan Utama bagi Pemilih di Pemilu 2019

"Faizal Assegaf ini membawa nama baik Assegaf dan kami semua dari keluarga besar marga Assegaf tidak terima. Intinya ini salah satu ujaran kebencian yang mana dia berbicara membawa ras dan intinya memecah belah," kata Fikri saat dikonfirmasi, Jumat (15/2/2019).

Menurut Fikri, Faizal Assegaf membuat kicauan kebencian yang ditujukan kepada Gubernur DKI di akun Twitter pribadinya @faizalassegaf.

Fikri melaporkan kasus tersebut lantaran kicauan ditulis dengan mengatasnamakan keluarga Assegaf.

Baca juga: Hina Bendera dan Sebar Ujaran Kebencian, Mahasiswa Dituntut 18 Bulan Penjara

"Karena di situ dia pakai nama Assegaf. Saya sebagai keluarga besar Assegaf tidak terima seperti itu," ujarnya. 

Fikri melampirkan barang bukti berupa tangkapan layar enam kicauan Faizal Assegaf di akun @faizalassegaf, antara lain kicauan pada 8 Maret.

"Ingat bung @aniesbaswedan, kita ini warga keturunan Arab, tahu dirilah! Jgn pernah menghidupkan kembali politik busuk primordialisme kakekmu di bumi NKRI. Jgn pernah jadikan Kantor Gubernur DKI JKT sbg markas politik kaum intoleran HTI & PKS. Goblok kamu, pengkhianat NKRI," begitu kicauan @faizalassegaf.

Baca juga: Elite Politik Diminta Tak Abai terhadap Hoaks dan Ujaran Kebencian

Dihubungi terpisah, kuasa hukum Fikri, Muhammad Daniel, mengatakan, laporan itu dibuat karena kicauan menyinggung unsur SARA. 

"Ini dugaan kami, dia mencuit seperti ini dan dia bawa-bawa nama Arab. Kemudian dia menyebarkan ujaran kebencian ini melalui sosial media dengan menuduh Gubernur DKI. Ini kan unsur hate speech dan mengenai SARA karena dia sebut rasnya (Anies) adalah Arab," kata Daniel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com