Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eggi Sudjana Sebut Batalnya Demo di KPU dan Bawaslu Tragedi Demokrasi

Kompas.com - 09/05/2019, 16:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi sekaligus aktivis, Eggi Sudjana, menyebut, batalnya aksi demo massa Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) di KPU dan Bawaslu pada Kamis (9/5/2019) siang ini sebagai tragedi demokrasi.

Massa unjuk rasa yang telah berkumpul di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat sejak Kamis siang membubarkan diri setelah berkoordinasi dengan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan.

Mereka tidak mengantongi surat tanda terima pemberitahuan (STTP) aksi dari Polda Metro Jaya. Dengan kata lain, aksi mereka tidak mendapat izin dari polisi. 

Baca juga: Kata Eggi Sudjana soal Penetapan Dirinya sebagai Tersangka Kasus Makar

Eggi datang menemui massa yang sudah berkumpul di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat tersebut.

"Ini satu contoh tragedi demokrasi di negeri yang mengklaim sebagai negara demokrasi. Kita mau menyatakan pendapat, berserikat, berkumpul yang dinyatakan di UUD 1945 Pasal 28 huruf E, itu jelas kita boleh secara lisan maupun tulisan," ujar Eggi kepada wartawan Kamis siang.

"Faktanya hari ini kita tidak boleh. Hari ini kita nurut, bukti bahwa kita tidak akan makar atau melakukan tuduhan sesat yang saya sudah ditersangkakan," kata dia.

Eggi yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar akibat melontarkan seruan "people power" itu kemudian mengungkit soal aksi susulan yang yang rencana diadakan Jumat (10/5/2019) besok di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

"Yang jelas besok akan ada di Istiqlal, insya Allah," ujar Eggi singkat.

Baca juga: Massa Eggi Sudjana dan Kivlan Zen Batal Demo KPU Hari Ini

Namun, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengaku tak tahu-menahu soal rencana aksi pada Jumat besok.

"Kita bingung juga. Tanyakan sama mereka, mereka yang menyebut. Dari kami mengimbau bulan puasa sama-sama menjaga kesejukan," ujar Harry.

Sejak pukul 14.45 WIB, massa sudah sepenuhnya angkat kaki dari Lapangan Banteng. Beberapa di antara mereka melontarkan seruan untuk berpindah posisi ke Bawaslu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com