JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia menggelar aksi kemanusiaan di depan Gedung MPR/DPR RI pada Senin (20/5/2019).
Agenda utama yang disuarakan oleh para mahasiswa ini yakni terkait kematian petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang jumlahnya mencapai 583 orang lebih.
Koordinator Media dari BEM STEI, Ghoza, menilai pemerintah belum cukup serius menangani tragedi kemanusiaan di Pemilihan Umum 2019.
"Perbedaan data korban antara KPU dan Kemenkes, penyebab kematian yang tak kunjung diungkap, serta maraknya politisasi isu kemanusiaan adalah landasan kami melakukan gerakan ini," kata Ghoza saat ditemui di depan Gedung DPR pada Senin (20/5/2019).
Baca juga: Himpunan Mahasiswa Cipayung Plus: Mahasiswa Tidak Akan Demo 22 Mei
Dalam aksi ini, para mahasiswa juga menuntut DPR untuk mendorong pemerintah menerapkan one gate system atau sistem satu pintu dalam pendataan korban.
Ini dilakukan agar mendapatkan data yang akurat.
Selain itu, dalam keterangan tertulis, aliansi mahasiswa mendesak adanya evaluasi total terhadap sistem pemilu.
Mereka juga menyerukan kepada elite politik agar tidak mempolitisasi isu kematian.
Aksi yang berbarengan dengan Hari Kebangkita Nasional dimulai pukul 14.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.