DEPOK, KOMPAS.com - Dalam orasi ilmiahnya, Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie mengingatkan anak-anak muda untuk mengembangkan jati dirinya dengan memperbanyak kerja nyata.
“Anak muda harus perform atau tampil, bukan hanya saat ujian doang, tetapi bisa dengan membuat sesuatu yang nyata,” ujar Habibie di Balai Sidang UI, Selasa (25/6/2019).
Menurut Habibie, pemikiran generasi muda sangat penting saat ini untuk membangun Indonesia menjadi lebih maju.
Baca juga: Habibie: Pancasila dan UUD 1945 adalah Aset Bangsa
Ia pun mencontohkan keberanian Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat, seorang tokoh yang ikut menyumbangkan diri dalam pembentukan Republik Indonesia saat masih muda.
Habibie bercerita, saat itu Radjiman bersikukuh untuk melaksanakan Kongres Pemuda di Indonesia.
“Jadi saat itu dalam kejadian Kongres Pemuda ya diserahkan penuh pada pemudanya, tidak diserahkan ke pemerintah. Jadi ada dasar hukumnya, saya dan Radjiman mencari dana untuk merealisasikan kongres itu hingga akhirnya dapat dari kerja sama dengan duta besar di Eropa,” papar Habibie.
Menurut dia, saat itu sejumlah mahasiswa bersama Radjiman akhirnya membuat kongres yang didatangi sejumlah duta-duta besar negara-negara di Eropa.
Sedianya, menurut Habibie, mahasiswa tak hanya menjadi penonton. Mahasiswa juga harus menempatkan dirinya untuk unggul.
“Institut ini tugasnya itu mempersiapkan sumber daya manusia yang berperilaku sesuai dengan undang-undang dan Pancasila. Jadi kalau Anda muda, ya kamu 'pede' saja,” ucap Habibie.
Baca juga: Cerita Habibie di Jerman Dilarang Soekarno Pulang ke Indonesia..
Hari ini, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) berkolaborasi dengan The Habibie Center meluncurkan Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Selasa (25/6/2019).
Acara ini bertepatan dengan ulang tahun Habibie ke-83. Hadir pula dalam acara ini Rektor UI Muhammad Anis dan Dekan FIA UI Eko Prasojo.
Menurut Eko, HIPPG ini memiliki peran sentral, yakni memproduksi pengetahuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan dan tata kelola pemerintahan, dan advokasi kebijakan.
Selain itu, sebagai poros pengetahuan dalam proses kebijakan dan tata kelola pemerintahan, serta memberikan asistensi bagi pembuat kebijakan dan analis kebijakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.