Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Jakarta Akan Tambah Alat Pengukur Kualitas Udara, Harganya Rp 5 Miliar

Kompas.com - 08/07/2019, 21:48 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menambah dua alat pengukur kualitas udara di Jakarta pada tahun ini.

Dua alat pengukur kualitas udara ini menggunakan parameter PM 2,5, yang dapat mendeteksi partikel debu berukuran kurang dari 2,5 mikron.

"Ada 2 (yang ditambah) kalau enggak salah. Pakai APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) sekarang ada. Nanti 2020 ditambah lagi," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019).

Andono mengungkapkan, satu set alat pengukur kualitas udara ini seharga Rp 5 miliar yang dibeli menggunakan APBD.

Baca juga: DKI Kekurangan Alat Pengukur Kualitas Udara

"Tepatnya nanti tanya yang di lab tapi yang berapa tahun lalu Rp 5 miliar (per) 1 set ya, untuk PM 2,5," kata dia.

Rencananya, alat pengukur cuaca akan kembali ditambah sebanyak delapan untit pada tahun depan dengan PM 2,5.

Dengan begitu, nantinya DKI akan mempunyai delapan alat pengukur kualitas udara PM 10 dan 10 alat PM 2,5.

"Intinya sebetulnya makin banyak makin bagus tapi standarnya ada dua pendekatan. Satu pendekatan berdasarkan jumlah penduduk, itu kalau ada studi nyatakan tiap satu juta perlu satu unit. Kedua pendekatan luas area. Luas area itu setiap 25 kilometer persegi artinya 5x5 satu. Jadi perlunya sekitar 25," jelasnya.

Baca juga: Anies Sebut Penggugatnya Ikut Perburuk Kualitas Udara Jakarta

Saat ini DKI baru memiliki delapan alat pengukur. Lima alat ditempatkan di Kota, Bundaran HI, Jagakarsa, Lubang Buaya, dan Kebon Jeruk.

Selain lima alat pengukur fixed station, Pemprov DKI juga memiliki tiga alat pengukur kualitas udara yang digerakkan secara mobile seperti saat car free day.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com